Senin, 02 Mei 2016

Ibnu abbas melegalkan nikah mut'ah?


Syubhat:
Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhu membolehkan nikah mut’ah secara muthlak, sebagaimana riwayat Abdur Rozzaq dalam Mushonnaf 14022 dengan sanad Shahih.

Jawab :

a.       Ini adalah pendapat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhum secara pribadi dan insya Allah beliau mendapatkan satu pahala dengan ijtihadnya akan tetapi beliau salah dalam masalah ini karena telah datang dalil yang amat sangat jelas tentang keharaman mut’ah dan kewajiban kita adalah taat kepada Allah dan Rasul-Nya.

“Wahai orang-orang yang beriman taatlah kalian kepada Allah dan taatlah kalian kepada Rasul Nya serta ulil amri diantara kalian, kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (As-Sunnah)”. (QS. An-Nisa : 59).

b.      Tidak ada seorangpun yang ma’shum sebagaimana ucapan Imam Malik rahimahullah : ”Semua orang bisa menolak dan ditolak pendapatnya kecuali Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam”. (Lihat masalah agung ini pada muqoddimah shifat sholat nabi oleh Imam Al-Albani rahimahullah dan Rof’ul Malam oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah).

Tanggapan Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhu.
Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Salim budak Ibnu 'Umar, ia berkata : 
Dikatakan kepada Ibnu Umar: "Ibnu Abbas memberi keringanan terhadap mut'ah". Beliau (Ibnu 'Umar, Red) berkata,"Aku tidak percaya Ibnu Abbas mengucapkan itu." Mereka berkata,"Benar, demi Allah, beliau telah mengucapkannya,” lalu Ibnu Umar berkata,"Demi Allah, dia tidak akan berani mengucapkan itu pada masa Umar. Jika dia hidup, tentu dia hukum setiap yang melakukannya. Aku tidak mengetahuinya, kecuali (mut'ah, Red) itu perbuatan zina."[  HR.Abdur Razaq di Mushannaf-nya (14020) dengan sanad shahih. Lihat Jami` Ahkamin Nisaa' (3/199).]
•Khattabi berkata,"Ibnu Abbas membolehkannya bagi orang yang terdesak, karena lamanya membujang, kurangnya kemampuan. Lalu beliau berhenti dari fatwa tersebut (yaitu rujuk)[ A'unul Ma'bud, Khattabi, Darul Kutub Ilmiyah (6/59). ]." Hal yang sama juga disampaikan oleh Ibnul Qayyim.[ Zadul Ma'ad (5/112)]
Telah shahih bahwasanya Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhum meralat fatwanya dan melarang mut’ah sebagaimana dijelaskan secara bagus oleh Imam Syaukani dalam Nailul Authar 6/169-170.

Tidak ada komentar: