Selasa, 13 November 2018

Siapa bilang melangkahi kuburan dilarang?


وَقَالَ خَارِجَةُ بْنُ زَيْدٍ رَأَيْتُنِي وَنَحْنُ شُبَّانٌ فِي زَمَنِ عُثْمَانَ
 رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَإِنَّ أَشَدَّنَا وَثْبَةً الَّذِي يَثِبُ قَبْرَ عُثْمَانَ بْنِ مَظْعُونٍ حَتَّى يُجَاوِزَهُ

“Kharijah bin Zaid berkata: “Aku melihat diriku, ketika kami masih muda pada masa Utsman radhiyallahu ‘anhu, bahwa orang yang paling kuat lompatannya di antara kami, adalah dia yang mampu melompat makamnya Utsman bin Mahz’un, hingga melewatinya.” (HR. al-Bukhari dalam Shahih-nya [1360]).

Muslim hakiki pahlawan sejati


Kadang pahlawan dikultuskan menjadi ekslusive hanya tokoh tertentu saja.
padahal kalau kita lihat KBBI, pahlawan hanya mempunyai 2 syarat yg semua org mampu mewujudkannya yaitu Berani dan rela berkorban.
Kedua sifat baik inipun selayaknya dipunyai seorang muslim.

Berani menampakkan syiar islam,tidak malu memakai atribut keislaman di depan khalayak ramai
ذَٰلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ

(Bahasa Indonesia)
Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya hal itu timbul dari ketakwaan hati.

-Surat Al-Hajj, Ayat 32
janganlah kita terpedaya oleh mulut manis org munafik yg menuduh orang yg memakai peci,sorban atau wanita yg berjilbab besar dg sok alim,radikal dst.itu propaganda org liberal munafik yg ingin meredupkan kebangkitan syiar islam dan kaum muslimin.

Berani menyampaikan yg haq, suaranya tidak bisa di beli.tidak diam melihat ketidakadilan.
karena hakikatnya Org yg diam dg kemungkaran adalah syetan bisu.
ibnu qoyyim berkata org yg hatinya dingin dan lisannya diam dr kebenaran dialah syetan bisu.
لا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ ۚ

-Surat Al-Ma'idah, Ayat 54

sabda Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam-:

" لا تزال طائفة من أمتي ظاهرين على الحق لا يضرهم من خذلهم حتى يأتي أمر الله وهم كذلك " رواه مسلم ( 1920 )

“Senantiasa Ada sekelompok dari umatku, mereka tetap menampakkan kebenaran, mereka tidak akan terpengaruh oleh orang yang menghinanya, sampai datang keputusan Allah, dan mereka pun dalam kondisi seperti itu”. (HR. Muslim 1920 )

Berkorban berjuang untuk agama tidak hanya dg darah, namun juga dg harta dg menyekolahkan anak kita hanya di lembaga yg sunnah yg aman dr propaganda jahat musuh alloh.
Ibnu Qayyim berkata,”Wajib berjihad harta dengan harta sama seperti kewajiban berjihad dengan nyawa. Ini merupakan salah satu dari dua pendapat Ahmad. (Zadul Ma’ad 3 /489)

tidak kalah penting juga berkorban berjuang dg lisan apalagi zaman media sosial seperti sekarang, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
جَاهِدُوْا الْمُشْرِكِيْنَ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ وَأَلْسِنَتِكُمْ.

“Berjihadlah melawan orang-orang musyrikin dengan harta, jiwa, dan lisan kalian.” (HR. Abu Dawud)
karena kebatilan yg terus didengungkan akan tampak kebenaran.
kalau media sosial hanya untuk selfi,pamer urusan dunia saja, apa beda kita dg orang munafik yg pengecut yg mereka malas berjuang membela agama alloh
مَنْ مَاتَ وَلَمْ يَغْزُ وَلَمْ يُحَدِّثْ نَفْسَهُ بِغَزْوٍ مَاتَ عَلَى شُعْبَةٍ مِنَ النِّفَاقِ
Artinya:Siapa yang mati saat tidak pernah berjuang  serta tidak terlintas sedikitpun di hatinya untuk berjuan membela agama, maka ia mati dalam kondisi munafik” (HR: Muslim)