Al-Qurthubiy saat membahas tentang istiwaa':
ولم ينكر أحد من السلف الصالح أنه استوى على عرشه حقيقة. وخص العرش بذلك لأنه أعظم مخلوقاته، وإنما جهلوا كيفية الاستواء فإنه لا تعلم حقيقته. قال مالك رحمه الله: الاستواء معلوم - يعني في اللغة – والكيف مجهول، والسؤال عن هذا بدعة. وكذا قالت أم سلمة رضي الله عنها.
"Tidak seorang pun dari kalangan salaf yang shaalih yang mengingkari bahwasannya Allah beristiwaa' di atas 'Arsy-Nya secara HAKEKAT. Dan 'Arsy mempunyai kekhususan seperti itu karena ia merupakan makhluk-Nya yang paling besar/agung. Hanya saja, yang tidak diketahui adalah kaifiyahnya - karena ini tidak diketahui hakekat (kaifiyah)-nya. Telah berkata Al-Imam Malik rahimahullah : ‘Al-Istiwaa’ adalah diketahui (ma’luum) – yaitu (diketahui) dalam bahasa (‘Arab) – , kaifiyah-nya tidak diketahui (majhuul), bertanya tentang hal ini adalah bid’ah’. Hal yang sama juga dikatakan oleh Ummu Salamah radliyallaahu ‘anhaa” [selesai - dengan penukilan seperlunya].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar