riwayat dari Ibnu Abbasradhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ أَحَدٍ يَمُرُّ بِقَبْرِ أَخِيهِ الْمُؤْمِنِ كَانَ يَعْرِفُهُ فِي الدُّنْيَا فَيُسَلِّمُ عَلَيْهِ إلَّا عَرَفَهُ وَرَدَّ عَلَيْهِ السَّلَامَ
Apabila ada seseorang yang melewati kuburan saudaranya sesama mukmin yang dia kenal di dunia, lalu dia memberi salam, maka saudaranya akan akan mengenalnya dan menjawab salamnya.
Status Hadis
Hadis ini diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Bar dalam al-Istidzkar (1/185) dari jalur Ubaid bin Muhammad, dari Fatimah bintu Rayyan, dari Rabi’ bin Sulaiman – muridnya imam as-Syafi’I, dari Bisyr bin Bukair, dari al-Auza’I, dari Atha’, dari Ubaid bin Umair, dari Ibnu Abbas.
Hadis ini juga dibawakan Syaikhul Islam, dan beliau mengatakan,
قال ابن المبارك : ثبت ذلك عن النبي صلى الله عليه وسلم وصححه عبد الحق صاحب الأحكام
Ibnul Mubarok mengatakan, “Hadis ini shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan dishahihkan Abdul Haq, penulis kitab al-Ahkam.” (Majmu’ Fatawa, 24/331).
Hadis ini juga dishahihkan al-Hafidz Abdul Haq al-Isybili, al-Qurthubi dalam al-Mufhim (1/500), al-Iraqi dalam Takhrij Ihya Ulumiddin (4/491), demikian pula as-Syaukani dalam Nailul Authar (3/304).
Semua perawinya terkenal kecuali syeikh ibnu abdil bar dan fathiman bintu royyan belum dijumpai biografinya.namun tidak mungkin imam abdil bar menshohihkan kalau tidak kenal perawinya.para memandang tsiqoh terpercaya rowi yg dishohihkan oleh salah satu perawi dalam sanad itu sendiri.
Disamping itu, para ulama juga menegaskan bahwa mayit bisa mengetahui orang yang dia kenal ketika menziarahinya.
[1] Keterangan Ibnul Qoyim mengatakan,
والسلف مجمعون على هذا ، وقد تواترت الآثار عنهم بأن الميت يعرف زيارة الحي له ويستبشر به
Para salaf dan ulama sepakat tentang ini, dan terdapat banyak riwayat dari mereka bahwa mayit mengetahui orang hidup yang menziarahinya dan merasa senang dengannya. (ar-Ruh, hlm. 5)
Mengetahui bukan mendengar langsung,tapi lewat malaikat pembawa salam
Mengetahui bukan mendengar langsung,tapi lewat malaikat pembawa salam
[2] Keterangan Ibnu Katsir,
وقد شرع النبي صلى الله عليه وسلم لأمته إذا سلموا على أهل القبور أن يسلموا عليهم سلام من يخاطبونه فيقول المسلم: السلام عليكم دار قوم مؤمنين، وهذا خطاب لمن يسمع ويعقل، ولولا هذا الخطاب لكانوا بمنزلة خطاب المعدوم والجماد، والسلف مجمعون على هذا، وقد تواترت الآثار عنهم بأن الميت يعرف بزيارة الحي له ويستبشر
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mensyariatkan kepada umatnya ketika mereka memberi salam kepada penghuni kubur, agar disampaikan seperti menyampaikan kepada orang yang ada di depannya. ‘Assalamu alaikum, wahai penghuni kampung kaum mukminin” sementara panggilan semacam ini hanya bisa diarahkan kepada orang yang bisa mendengar dan berakal. Andai bukan seperti ini panggilannya, tentu statusnya seperti memanggil sosok yang tidak ada atau benda mati. Dan para ulama salaf sepakat hal ini. Terdapat banyak riwayat dari mereka bahwa mayit mengetahui orang hidup yang menziarahinya dan merasa senang dengannya. (Tafsir Ibnu Katsir, 6/325)
Bukan mendengar langsung tapi lewat malaikat pembawa salam
Bukan mendengar langsung tapi lewat malaikat pembawa salam
Jadi memang ada malaikat pembawa dan pengantar salam yg bertebaran di muka bumi.
Nabi saja tidak mendengar langsung salam peziarahnya,apalagi umatnya pasti tidak.
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallambersabda:
إِنَّ ِللهِ مَلاَئِكَةً سَيَّاحِيْنَ يُبَلِّغُوْنِي السَّلاَمَ عَنْ أُمَّتِي )) رَوَاهُ أَحْمَدُ (3666) وَابْنُ الْمُبَارَكِ فِي الزُّهْدِ (1028) وَعَبْدُ الرَّزَّاقِ (3116) وَغَيْرُهُمْ
Artinya:
“Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah memiliki para malaikat yang berjalan di muka bumi dan menyampaikannya salam kepadaku dari umatku.” (Shahih, HR. Ahmad, an-Nasa’i, Ibnu hibban, ath-Thabrani, al-Hakim, Abu asy-Syaikh, dan al-Baihaqi dari Ibn Mas’ud secara marfu’)
http://www.muttaqi89.com/2016/04/nabi-mendengar-orang-yg-bersholawat.html?m=1
ويقول الشيخ ابن عثيمين رحمه الله :
" تخصيص ذلك بيوم الجمعة لا وجه له ؛ فإن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ( زوروا القبور فإنها تذكر الموت ) ، وثبت عنه أنه زار البقيع ليلا كما في حديث عائشة الطويل المشهور ، وعلى هذا فتخصيص معرفته للزائر بيوم الجمعة لا وجه له ، كذلك روى أصحاب السنن بسند صححه ابن عبد البر وأقره ابن القيم في كتاب الروح ، أنه : ( ما من رجل يسلم على مسلم يعرفه في الدنيا إلا رد الله عليه روحه فرد عليه السلام ) في أي وقت " انتهى.
"لقاء الباب المفتوح" (لقاء رقم/9، سؤال رقم/37)
Syeikh utsaimin berkata: pengkhususan itu dg hari jum'at tiada dalilnya,karena nabi bersabda:berziarahlah kubur karena sungguh mengingkan kematian.dan telah ada dalil bahwa nabi berziarah ke pemakaman baqi' saat malam hari seperti dalam riwayat aisyah yg panjang dan terkenal.jadi berdasarkan ini maka pengkhususan kenalnya dg peziarah pada hari jum'at saja itu tidak punya dasar. Begitu pula telah meriwayatkan para imam hafits kitab sunan dg sanad yg di shohihkan imam ibn abdil bar dan di akui oleh imam ibnu qoyyim dalam kitab ar ruh.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ أَحَدٍ يَمُرُّ بِقَبْرِ أَخِيهِ الْمُؤْمِنِ كَانَ يَعْرِفُهُ فِي الدُّنْيَا فَيُسَلِّمُ عَلَيْهِ إلَّا عَرَفَهُ وَرَدَّ عَلَيْهِ السَّلَامَ
Apabila ada seseorang yang melewati kuburan saudaranya sesama mukmin yang dia kenal di dunia, lalu dia memberi salam, maka saudaranya akan akan mengenalnya dan menjawab salamnya.Maksudnya setiap waktu kapan saja.(liqo' al bab almaftuh pertemuan ke-9,pertanyaan ke-37)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar