إِنَّ اللهَ تَعَالَى لَيْسَ بِأَعْوَرَ، أَلاَ وَإِنَّ الْمَسِيْحَ الدَّجَّالَ أَعْوَرُ الْعَيْنِ الْيُمْنَى؛ كَأَنَّ عَيْنَهُ عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ.
“Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak buta sebelah dan ketahuilah sesungguhnya al-Masih Dajjal adalah buta mata sebelah kanannya. Matanya bagaikan anggur yang menonjol.”Shahiih al-Bukhari, kitab al-Fitan, bab Dzikrud Dajjal (XIII/90, al-Fat-h), dan Shahiih Muslim, kitab al-Fitan wa Asyraathus Saa’ah, bab Dzikrud Dajjal (XVIII/59, Syarh an-Nawawi)
Dalam hadits Hudzaifah Radhiyallahu anhu, beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata:
اَلدَّجَّالُ أَعْوَرُ الْعَيْنِ الْيُسْرَى، جُفَالُ الشَّعَرِ.
“Dajjal itu buta mata sebelah kirinya, dan berambut gimbal.”. Shahiih Muslim, kitab al-Fitan wa Asyraathus Saa’ah, bab Dzikrud Dajjal (XVIII/65, Syarh an-Nawawi).
Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berpendapat bahwa hadits Ibnu ‘Umar yang diriwayatkan dalam ash-Shahiihain dan hadits yang menjelaskan bahwa mata kanannya yang buta adalah lebih kuat daripada riwayat Muslim yang menjelaskan bahwa mata kirinya yang buta, karena hadits yang disepakati atas keshahihannya lebih kuat daripada yang lain. [Fat-hul Baari (XIII/97).]
Al-Qadhi ‘Iyadh rahimahullah berpendapat bahwa kedua mata Dajjal adalah cacat, karena semua riwayat adalah shahih. Mata yang dihapus adalah mata yang padam, maksudnya yang hilang cahayanya, yaitu mata yang sebelah kanan sebagaimana dijelaskan dalam riwayat Ibnu ‘Umar. Adapun mata yang kiri adalah mata yang di depannya ada daging tebal, maksudnya mata yang tertutupi tetapi masih ada cahayanya, ini pun cacat. Jadi dia adalah orang yang cacat kedua matanya, karena kata al-a’war untuk semua anggota badan arti-nya buruk/cacat, terutama jika berhubungan dengan mata. Maka kedua mata Dajjal adalah cacat, salah satunya hilang penglihatannya dan yang lain dengan kecacatannya.
An-Nawawi rahimahullah mengomentari penggabungan dalil ini dengan perkata-annya, “Penggabungan inilah yang paling tepat.[Lihat Syarh an-Nawawi li Shahiih Muslim (II/235).]
Pendapat ini dianggap yang paling kuat oleh Abu ‘Abdillah al-Qurthubi rahimahullah.[At-Tadzkirah (hal. 663).]
Jadi dajjal bermata dua yg kedua-duanya cacat bukan mata satu.
Yang menuduh simbol saudi mata satu adalah mata dajjal adalah orang jahil bodoh pengikut hawa nafsu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar