Keputusan Muktamar VIII Nahdlatul Ulama (NU) di Jakarta
dalam Masalah Diniyyah Nomor : 135 / 12 Muharram 1352 H / 7 Mei 1933 Tentang
"HUKUM KELUARNYA WANITA DENGAN TERBUKA WAJAH DAN KEDUA TANGANNYA" :
**Pertanyaan :
135: ما حكم خروج المرأة لأجل المعاملة مكشوفة الوجه والكفين والرجلين هل هو حرام أو لا؟ وإن قلتم بالحرمة فهل هناك قول بجوازه لأنه من الضرورة أو لا؟ (سورابايا)
Bagaimana hukumnya keluarnya wanita akan bekerja dengan terbuka muka dan kedua tangannya? Apakah HARAM atau Makruh? Kalau dihukumkan HARAM, apakah ada pendapat yang menghalalkan? Karena demikian itu telah menjadi Dharurat, ataukah tidak? (Surabaya)
**Jawaban :
ج: يحرح خروجها لذلك بتلك الحالة على المعتمد والثاني يجوز خروجها لأجل المعاملة مكشوفة الوجه والكفين إلى الكوعين. وعند الحنفية يجوز ذلك بل مع كشف الرجلين إلى الكوعين إذا أمنت الفتنة.
Hukumnya wanita keluar yang demikian itu HARAM, menurut pendapat yang Mu’tamad ( yang kuat dan dipegangi - penj ). Menurut pendapat yang lain, boleh wanita keluar untuk jual-beli dengan terbuka muka dan kedua tapak tangannya, dan menurut Mazhab Hanafi, demikian itu boleh, bahkan dengan terbuka kakinya, apabila tidak ada fitnah.
SUMBER :
AHKAMUL FUQAHA, Solusi Problematika Hukum Islam, Keputusan Muktamar, Munas, dan Konbes NAHDLATUL ULAMA (1926-2004 M) , halaman : 123-124,
Pengantar: Rais ‘Am PBNU, DR.KH.MA Sahal Mahfudh; Lajnah Ta’lif wan Nasyr (LTN) NU Jatim dan Khalista, cet.III, Pebruari 2007.
Terjemah dan huruf besar adalah sebagaimana yang terdapat dalam buku di atas.
Dalam fatwa resmi NU di atas, para ulama NU mengakui ADANYA PERSELISIHAN dalam Mazhab Syafii tentang batasan aurat yang boleh dinampakkan oleh seorang wanita ketika keluar rumah.
PENDAPAT YANG BENAR / KUAT / YANG DIJADIKAN SANDARAN / DASAR (baca:MU'TAMAD) dalam Madzhab Syafii–ditimbang oleh kaedah-kaedah madzhab- adalah pendapat yang mengatakan bahwa seluruh badan muslimah itu WAJIB DITUTUPI ketika hendak keluar rumah. Pendapat inilah yang dipilih dan difatwakan oleh NU. Sedangkan pendapat yang membolehkan untuk membuka wajah dan kedua telapak tangan bagi muslimah adalah PENDAPAT YANG LEMAH dalam Madzhab Syafii.
ANEHNYA saat ini PENDAPAT YANG MU'TAMAD dalam madzhab BERUBAH seakan-akan PENDAPAT YANG LEMAH dalam madzhab (Dibalik). LEBIH PARAH LAGI, ketika ADA ORANG YANG MENGAMALKAN PENDAPAT YANG MU'TAMAD dalam Mazhab Syafii MALAH DITUDUH DENGAN BERBAGAI TUDUHAN KEJI (Seperti Teroris, Ekstrim, Tidak Umum, Islam Garis keras,dll).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar