Sebuah pertanyaan menggelitik, “Ada yang pernah dengar ulama salaf bekerjasama dengan pemerintah untuk menumpas pemberontak?”
Menurut Ustadz Anshari Taslim, Selasa (5/4/2016), “Yang ada malah pernyataan Imam Malik yg dinukil Ibnu al-‘Arabi,
إن كان الإمام مثل عمر بن عبد العزيز وجب على الناس الذب عنه والقتال معه، وأما غيره فلا، دعه وما يراد منه ينتقم الله من الظالم بظالم، ثم ينتقم من كليهما
إن كان الإمام مثل عمر بن عبد العزيز وجب على الناس الذب عنه والقتال معه، وأما غيره فلا، دعه وما يراد منه ينتقم الله من الظالم بظالم، ثم ينتقم من كليهما
“Kalau pemimpinnya seperti Umar bn Abdul Aziz maka wajiblah manusia membantunya dan berperang bersamanya. Tapi kalau yg lain maka biarkan saja apa yg dituntut dari mereka, Allah akan membalas orang zalim dgn tangan orang zalim pula lalu Allah akan membalas keduanya.”
Demikianlah sikap mereka kepada pemimpin dzalim yang MASIH MENEGAKKAN SYARIAT DI MASA KHILAFAH, lalu bagaimana kalau mereka hidup sekarang? Menyaksikan pemerintah dzalim yang tak lagi menggunakan syariat Islam dan menggantinya dengan ilyasiq modern?
Maka, di sinilah pentingnya menjaga jarak dengan pemerintah dzalim, karena dikhawatirkan mereka hanya memanfaatkan keluguan para ulama untuk menjustifikasi kedzaliman mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar