Rabu, 04 Mei 2016

Pengkhianat syiah dan salah pilih pejabat kafir


detik-detik runtuhnya Khilafah Abbâsiyah dan jatuhnya Baghdad seperti yang direkam oleh Ibnu Katsîr rahimahullah :

“Runtuhnya Baghdad di tangan bangsa Mongol (Tatar) tidak lepas dari pengkhianatan yang dilakukan oleh wazîr (perdana menteri) Muhammad bin al-Alqami, seorang penganut paham Syi’ah yang sangat dendam terhadap Ahlussunnah. Ia menjabat wazîr (Perdana Menteri) bagi Khalifah al-Musta’shim billah, khalifah terakhir Bani Abbas di Iraq,

Pengkhianatan Ibnul al-Alqami yang begitu dendam terhadap Ahlussunnah ini disebabkan pada tahun sebelumnya (655 H) pecah peperangan hebat antara kaum Sunni dan Syi’ah yang berakhir dengan direbutnya kota al-Karkh yang merupakan pusat kaum Syi’ah Rafidhah, beberapa rumah milik sanak famili Ibnu al-Alqami sempat kena jarah.

Sebelum runtuhnya Baghdad, Ibnul al-Alqami secara diam-diam mengurangi jumlah tentara, yaitu dengan memecat sebagian besar tentara dan mencoret mereka dari dinas kemiliteran. Sebelumnya, jumlah tentara pada masa kekhalifahan al-Mustanshir mencapai 100.000 personil. Jumlah ini terus dikurangi oleh Ibnu al-Alqami hingga menjadi 10.000 personil saja.

Ibnu Katsir dan Ibnul Atsir yang mengabadikan kisah pilu ini dalam kitab mereka (al-Bidayah wan Nihayah, juz 18 halaman 213-224) mengatakan, “Kalau bukan untuk memberikan pelajaran kepada generasi yang akan datang, kami malu menyantumkan kisah tragis ini dalam buku kami.”

Demikianlah, mengangkat orang kafir dan ahli bid’ah sebagai pemangku jabatan merupakan salah satu faktor penyebab kehancuran Daulah Bani Abbâsiyah.

Tidak ada komentar: