Sabtu, 23 Juli 2016

Perbaharui iman ! karena bisa usang


Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin al-Ash Radhiyallahu anhum, beliau Radhiyallahu anhuma mengatakan, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ الإِيْمَانَ لَيَخْلَقُ فِي جَوْفِ أَحَدِكُمْ كَمَا يَخْلَقُ الثَّوْبُ فَاسْأَلُوْا اللهَ تَعَالَى أَنْ يُجَدِّدَ الْإِيْمَانَ فِي قُلُوْبِكُمْ

Sesungguhnya keimanan itu bisa usang dalam hati salah seorang diantara kalian sebagaimana baju bisa usang, oleh karena itu, mohonlah kepada Allâh Azza wa Jalla agar Dia memperbaharui keimanan yang ada dalam hati kalian. [HR al-Hâkim (1/4) dan dinilai hasan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahîhah, no. 1585]

Suatu ketika Umar bin al-Khattab Radhiyallahu anhu pernah mengatakan kepada para shahabat beliau Radhiyallahu anhu , “Marilah kita menambah keimanan kita.”

Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhuma juga pernah mengatakan, “Duduklah bersama kami untk menambah keimanan kita.” Beliau Radhiyallahu anhuma juga memanjatkan do’a :

اللَّهُمَّ زِدْنِي إِيْمَانًا وَيَقِيْنًا وَفِقْهًا

Wahai Allâh Azza wa Jalla ! Tambahkanlah untukku keimanan, keyakinan dan pemahaman.

Abdullah bin Rawâhah Radhiyallahu anhu pernah meraih tangan beberapa shahabatnya seraya mengatakan, “Ayo kita beriman sejenak! Mari kita mengingat Allâh Azza wa Jalla dan menambah keimanan dengan (melakukan) ketaatan! Semoga Allâh Azza wa Jalla mengingat kita dengan maghfirah-Nya.”

Abu Darda’ Radhiyallahu anhu mengatakan, “Diantara tanda faqihnya seseorang adalah dia mengetahui apakah dia termasuk yang bertambah ataukah berkurang imannya? Dan diantara tanda faqihnya seseorang yaitu dia mengetahui darimana tipu daya setan itu berdatangan?”

Umair bin Hubaib al-Khathami Radhiyallahu anhu mengetakan, “Iman itu bisa bertambah dan bisa berkurang. Beliau ditanya, ‘Apa yang bisa menambahnya dan apa yang bisa menguranginya?’ Beliau Radhiyallahu anhu menjawab, “Jika kita berdzikir (mengingat) Allâh Azza wa Jalla , bertahmîd (memuji-Nya) dan bertasbih kepada-Nya. Itulah yang bisa menambahnya. Jika kita lalai, menyia-nyiakan-Nya dan melupakan-Nya, maka itu bisa menguranginya.”

Tidak ada komentar: