Rabu, 13 Juli 2016

Larangan ikut-ikutan mencela sahabat nabi


Imam al-Barbahari rahimahullah (wafat th. 329 H) berkata, “Apabila kamu melihat seseorang mencela salah seorang Sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam maka ketahuilah bahwa ia adalah orang yang memiliki perkataan jelek dan (pengikut) hawa nafsu, berdasarkan sabda Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

إِذَا ذُكِرَ أَصْحَابِيْ فَأَمْسِكُوْا

Apabila disebut para sahabatku maka tahanlah (lisan) kalian.[HR. At-Thabarani dalam al-Mu’jamul Kabîr (II/96, no. 1427) dan Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliyaa’ (IV/114, no. 4953). Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilah al-Ahâdîts ash-Shahîhah (no. 34).]

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengetahui kesalahan yang akan muncul dari mereka sesudah beliau wafat[Maksudnya: Berdasarkan wahyu yang Allâh sampaikan kepada beliau, karena Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengabarkan tentang peperangan yang terjadi antara sahabat, seperti pengabaran beliau tentang Hasan bin Ali c bahwa Allâh akan mendamaikan antara dua golongan dari kaum Muslimin. [HR. Al-Bukhâri, no. 3746] ] , akan tetapi Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengatakan tentang mereka kecuali kebaikan.[ Syarhus Sunnah karya Imam al-Barbahari (no. 124) tahqiq dan ta’liq Abdurrahman bin Ahmad al-Jumaizi.]

Tidak ada komentar: