Kamis, 25 Agustus 2016

Kisah Gus mus berhenti merokok, semakin berkarya


Sekitar sembilan tahun lalu, saat pertama kali mewawancarai KH. Mustofa Bisri atau yang lebih akrab dipanggil Gus Mus, asap selalu mengepul dan memenuhi sudut-sudut ruangan tempat kami wawancara di kediaman beliau, Leteh, Rembang, Jawa Tengah.

Ya. Hisapan rokok kretek itu ikut menghiasi pembicaraan kami. Satu rokok habis disulut lagi dan begitu terus sambung menyambung menjadi satu. Semua itu beliau hisap dengan cerutu yang leletnya digunakan melukis sehingga beliau pernah punya karya lukisan kaligrafi dari lelet rokok yang banyak sekali. Saking masyhurnya rokok beliau, hampir semua santri dan tamu tahu rokok kretek apa yang digemari oleh beliau yakni … (disensor merk-nya, hehe), sehingga saya pun punya banyak koleksi foto saat beliau dengan pose merokok.

Namun sekitar tiga tahun terakhir ini beliau sudah benar-benar berhenti merokok. Di ruang tamunya tidak ada lagi kepulan rokok walaupun beliau tidak melarang bagi tamu yang ingin merokok. Semua yang sowan terlihat sungkan sendiri jika mau merokok.

Kiai yang juga budayawan ini masih terus berkarya walaupun sudah berhenti merokok, hal ini mematahkan  statemen beberapa penulis yang mengatakan bahwa mereka tidak bisa mood dan berkarya jika tanpa merokok.

Bahkan saat berhenti merokok tahun 2011 itu beliau langsung mengirim 5 tulisan artikel berbeda ke 5 media berbeda pula, mungkin saja beliau sedang menguji kemampuan menulisnya tanpa rokok. Walhasil, semua tulisan itu tidak ada yang ditolak satupun alias diterima oleh semua media. Itu artinya tulisan beliau masih menarik walaupun tanpa merokok.

Tidak ada komentar: