Jumat, 12 Agustus 2016

Cinta tanah air berlebihan termasuk fanatik yang tercela


حُبُّ الْوَطَنِ مِنَ الْإِيْمَانِ

Cinta tanah air adalah bagian dari iman

Hadits ini adalah hadits yang palsu bahkan tidak diketahui asal-usulnya, sebagaimana penjelasan dari para Ulama Ahli hadits.

Imam ash-Shagani berkata, Mulla ‘Ali al-Qâri dan imam-imam lain menghukuminya sebagai hadits palsu, sementara para Ulama yang lain mengatakan bahwa hadits ini tidak ditemukan asal-usulnya.[Lihat kitab al-Maqâshidul Hasanah (hlm. 297), al-Asrârul Marfû’ah (hlm. 190) dan Kasyful khafâ’ (2/87).]

Syaikh Muhammad bin Shaleh al-‘Utsaimin mengatakan, “Hadits ini sangat populer di kalangan orang-orang awam (dan disangka) bahwa ini hadits shahih, padahal ini adalah hadits palsu dan dusta (atas nama Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam ). Bahkan maknanya juga tidak benar, karena cinta tanah air termasuk ta’ashshub (fanatik yang tercela).”[Majmû’ul Fatâwa war Rasâil (49/40).]

Di antara dalil yang digunakan oleh para Ulama untuk menyanggah makna hadits ini adalah firman Allâh Azza wa Jalla :

وَلَوْ أَنَّا كَتَبْنَا عَلَيْهِمْ أَنِ اقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ أَوِ اخْرُجُوا مِنْ دِيَارِكُمْ مَا فَعَلُوهُ إِلَّا قَلِيلٌ مِنْهُمْ ۖ وَلَوْ أَنَّهُمْ فَعَلُوا مَا يُوعَظُونَ بِهِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ وَأَشَدَّ تَثْبِيتًا

Dan sesungguhnya kalau Kami perintahkan kepada mereka, “Bunuhlah dirimu atau keluarlah kamu dari kampung (tanah air)mu”, niscaya mereka tidak akan melakukannya, kecuali sebagian kecil dari mereka. Seandainya mereka benar-benar melaksanakan perintah yang diberikan kepada mereka, maka tentu itu lebih baik bagi mereka  dan lebih bisa mengungatkan keimanan mereka [An-Nisâ’/4:66]

Ayat ini menunjukkan bahwa kebanyakan dari mereka dicela karena mencintai tanah air secara berlebihan sehingga tidak mau beriman dan melaksanakan perintah Allâh Azza wa Jalla . Dan yang dimaksud dengan mereka di sini adalah orang-orang munafik.[Lihat kitab al-Asrârul Marfû’ah (hlm. 190).]

Tidak ada komentar: