Al hafidz ibnu hajar al 'asqolani ulama besar bermadzhab syafi'i berkata dalam kitab beliau yg masyhur yaitu fathul bari syarh kitab bukhori bahwa yg mengatakan istawa maknanya menguasai/istaula adalah golongan sesat mu'tazilah :
فقالت المعتزلة معناه الاستيلاء بالقهر والغلبة واحتجوا بقول الشاعر قد استوى بشر على العراق من غير سيف ودم مهراق
13/405Maka telah berkata kaum mu'tazilah: makna istiwa' adalah istiila' / menguasai dg paksa dan mengalahkan.mereka hanya berdalih dg perkataan penyair: bisyr telah beristiwa' kepada iraq tanpa pedang dan darah tertumpah
beliau ibnu hajar juga menukil perkataan ibnu batthol tentang rusaknya pendapat mu'tazilah ini.
قال بن بطال فأما قول المعتزلة فإنه فاسد لأنه لم يزل قاهرا غالبا مستوليا وقوله ثم استوى يقتضي افتتاح هذا الوصف بعد ان لم يكن
Berkata ibnu batthol: adapun pendapat mu'tazilah maka itu adalah pendapat yg rusak bobrok karena alloh senantiasa berkuasa,mengalahkan dan menguasai sedangkan perkataan mereka itu berkonsekwensi terbukanya sifat alloh ini setelah tidak ada.13/406Bahkan ibnu hajar menegaskan siapa ahlussunnah sebenarnya,siapa yg dalam kebenaran,dan pendapatnya haq/ benar yaitu yg menafsiri diatas,tinggi.
Beliau berkata:
واما تفسير استوى علا فهو صحيح وهو المذهب الحق وقول أهل السنة لأن الله سبحانه وصف نفسه بالعلي
Dan adapun tafsir istawa dg tinggi diatas maka itulah yg shohih dan itulah madzhab yg haq/ benar dan itukah perkataan ahlussunnah karena alloh sendirilah yg mensifati dirinya sifat al'aliyybahkan ibnu hajar menukil tafsir sahabat terbaik ibnu abbas dan mayoritas ahli tafsir bahwa maknanya adalah tinggi diatas
ونقل محيي السنة البغوي في تفسيره عن بن عباس وأكثر المفسرين ان معناه ارتفع
13/406Dan telah menukil imam pembela sunnah al baghowi dalam tafsirnya dari ibnu abbas dan mayoritas ahli tafsir yaitu maknanya tinggi diatas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar