Sabtu, 24 Mei 2014

benarkah ibadah ada inti dan kulit ?


Dari Anas bin Malik dari Nabi bersabda :

الدُّعَاءُ مُخُّ الْعِبَادَةِ

“Doa adalah inti/otaknya ibadah“.
Di dalam “Tuhfatul Ahwadzi bi Syarhi Jâmi’ at-Tirmidzi”
sanadnya lemah karena ada : ابْنِ لَهِيعَةَ (ibnu lahi'ah)
وهو ضعيفٌ؛ لِسُوءِ حِفْظِه، فيُستَشهَد بِِه، إلا ما كان مِن رِوايةِ أَحَدِ العَبادِلة عنه
dia perawi lemah,karena lemahnya hafalannya.terangkat dg syawahid kecuali jika riwayat dari abadilah(yg bernama abdulloh/ubaidillah),sedangkan hadits ini diriwayatkan dari ubaidillah ibn abi ja'far,jadi tetap dalam kelemahan.
seperti dilemahkan dalam hidayatur ruwah(juz 2 hal 409)

efek buruk hadits lemah ini adalah mengesankan bahwa dalam ibadah ada inti dan kulit atau syariat,tariqat dan hakikat.dan ini pemahaman yang batil.semua ibadah adalah inti.
yang shohih adalah
الدُّعَاءُ هُوَ العِبَادَةُ
doa adalah ibadah
seperti hadits shohih lainnya
«الحَجُّ عَرَفَة»
haji adalah arofah
wallohu a'lam

Tidak ada komentar: