syubhat :
Sufyan Ats Tsauri Radhiallahu ‘Anhu terhadap Khalifah Al Mahdi
Siapa
yang tidak kenal dengan nama ini? Imam Ahlus Sunnah, muara para ulama
pada zamannya. Di depan para sahabatnya, dia pun pernah secara
terang-terangan menegur dan menasihati Khalifah Al Mahdi yang sedang
bersama pengawalnya, bahkan membuatnya marah. Berikut ini ceritanya,
sebagaimana diceritakan oleh Imam Abu Nu’aim Al Ashbahani.
Dari ‘Ubaid bin Junad, katanya:
عطاء
بن مسلم، قال: لما استخلف المهدي بعث إلى سفيان، فلما دخل خلع خاتمه فرمى
به إليه، فقال: يا أبا عبد الله هذا خاتمي فاعمل في هذه الأمة بالكتاب
والسنة، فأخذ الخاتم بيده، وقال: تأذن في الكلام يا أمير المؤمنين. قال
عبيد: قلت لعطاء: يا أبا مخلد قال له: يا أمير المؤمنين. قال: نعم، قال:
أتكلم علي أني آمن. قال: نعم، قال: لا تبعث إلي حتى آتيك، ولا تعطني شيئاً
حتى أسألك، قال: فغضب من ذلك وهم به فقال له كاتبه: أليس قد أمنته يا أمير
المؤمنين. قال: بلى، فلما خرج حف به أصحابه، فقالوا: ما منعك يا أبا عبد
الله وقد أمرك أن تعمل في هذه الأمة بالكتاب والسنة؟ قال: فاستصغر عقولهم
ثم خرج هارباً إلى البصرة.
’Atha
bin Muslim berkata: “Ketika masa kekhalifahan Al Mahdi, dia berkunjung
ke rumah Sufyan. Ketika dia masuk, dia melepaskan dan melemparkan
cincinnya kepada Sufyan. Lalu dia berkata: “Wahai Abu Abdillah, inilah
cincinku maka berbuatlah terhadap umat ini dengan Al Quran dan As
Sunnah.” Maka Sufyan mengambil cincin itu dengan tangannya, lalu
berkata: “Izinkan aku berbicara wahai amirul mu’minin.” Berkata ‘Ubaid:
Aku berkata kepada ‘Atha bin Muslim: “Hai Abu Makhlad, dia (Sufyan)
berkata kepada Al Mahdi: “Wahai Amirul mu’minin?” ‘Atha menjawab: “Ya.”
Sufyan
berkata: “Apakah aku akan aman jika aku bicara?” Al Mahdi menjawab:
:Ya.” Sufyan berkata: “Jangan kau kunjungi aku hingga akulah yang
mendatangimu, dan janganlah memberiku apa-apa sampai aku yang memintanya
kepadamu.” ‘Atha berkata: “Maka marahlah Al Mahdi karena itu, dan dia
berangan ingin memukulnya karenanya. Maka, berkatalah sekretarisnya
kepadanya: “Bukankah kau sudah mengatakan bahwa dia aman wahai Amirul
Mu’minin?” Al Mahdi menjawab: “Tentu.” Maka, ketika dia keluar, maka
para sahabat Sufyan mengelilinginya dan bertanya: “Apa yang dia larang
kepadamu wahai Abu Abdillah, apakah dia memerintahkanmu untuk
memperlakukan umat ini dengan Al Quran dan As Sunnah?” Sufyan menjawab:
“Remehkanlah akal mereka.” Lalu Sufyan Ats Tsauri melarikan diri ke
Bashrah.” (Hilyatul Auliya’, 3/166. Mauqi’ Al Warraq)
Demikianlah
Imam Sufyan Ats Tsauri, memberikan teguran yang mendalam, bahkan
meminta agar para sahabatnya meremehkan akal/kecerdasan Al Mahdi dan
pengikutnya. Dia tidak mengatakan: “Biarkanlah dia, aku akan
menasihatinya secara empa mata.” Tidak. Dia langsung menegurnya, walau
di depan orang yang bersangkutan dan para pengawalnya. Inilah Imam Ahlus
Sunnah.
jawab : lagi2 ahli bid'ah gagal faham makna nasihat tersembunyi..ketika lebih dari 2 orang berarti itu terang2an ??? ini kaidah dari mana??? tersembunyi maksudnya tertutup..buktinya dia masuk ke dalam rumah bukan kayak demo teriak2 di depan istana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar