syubhat :
Imam Muhammad bin Sirin Radhiallahu ‘Anhu terhadap Ibnu Hubairah
Beliau
dikenal sebagai orang yang paling tegas terhadap Ahli bid’ah dan
penguasa yang zalim. Dia pun secara terang-terangan menegur penguasa
zamannya –yakni Ibnu Hubairah- di depan orang lain. Sebenarnya, Ibnu
hubairah adalah salah satu pejabat tinggi dalam pemerintahan Khalifah
Marwan.
Berikut ini yang diceritakan Imam Abu Nu’aim Al Ashbahani:
جعفر
بن مرزوق، قال: بعث ابن هبيرة إلى ابن سيرين والحسن والشعبي، قال: فدخلوا
عليه، فقال لابن سيرين: يا أبا بكر ماذا رأيت منذ قربت من بابنا، قال: رأيت
ظلماً فاشياً، قال: فغمزه ابن أخيه بمنكبه فالتفت إليه ابن سيرين، فقال:
إنك لست تسأل إنما أنا أسأل، فأرسل إلى الحسن بأربعة آلاف وإلى ابن سيرين
بثلاثة آلاف، وإلى الشعبي بألفين؛ فأما ابن سيرين فلم يأخذها.
Ja’far
bin Marzuq berkata, “Ibnu Hubairah pernah memanggil Ibnu Sirin, Al
Hasan (Al Bashri), dan Asy Sya’bi, dia berkata: “Masuklah kalian.” Maka
dia bertanya kepada Ibnu Sirin: “Wahai Abu Bakar, apa yang kau lihat
sejak kau mendekat pintu istanaku?” Ibnu Sirin menjawab: “Aku melihat
kezaliman yang merata.” Perawi berkata: Maka saudaranya menganggukkan
tengkuknya, dan Ibnu Sirin pun menoleh kepadanya. Lalu dia berkata
(kepada Ibnu Hubairah): “Bukan kamu yang seharusnya bertanya, tetapi
akulah yang seharusnya bertanya.” Maka, Ibnu Hubairah akhirnya
memberikan Al Hasan empat ribu dirham, Ibnu Sirin tiga ribu dirham, dan
Asy Sya’bi dua ribu. Ada pun Ibnu Sirin dia mengambil hadiah itu.”
(Hilyatul Auliya’, 1/330. Mauqi’ Al Warraq)
Imam Adz Dzahabi mengatakan:
قال هشام: ما رأيت أحدا عند السلطان أصلب من ابن سيرين
“Berkata
Hisyam: Aku belum pernah melihat orang yang paling tegas terhadap
penguasa dibanding Ibnu Sirin.” (Siyar A’lam An Nubala, 4/615)
Inilah
Imam Muhammad bin Sirin Radhiallahu ‘Anhu, dia menegur kezaliman yang
ada dalam istana, di depan banyak orang dan ulama. Mereka seperti Al
Hasan dan Asy Sya’bi, pun tidak mengingkarinya. Ibnu Sirin tidak
mengatakan kepada Ibnu Hubairah: “Aku ingin katakan kepadamu secara
rahasia, bahwa kezaliman di istanamu telah merata!” Tidak demikian.
Lagi
pula, tahu dari mana Hisyam, kalau Ibnu Sirin adalah manusia paling
tegas terhadap penguasa jika dia menegurnya secara sembunyi-sembunyi?
jawab : itukah yg kamu maksud di depan umum???sejak kapan disebut rahasia jika empat mata saja ???
secara rahasia bukan berarti tidak boleh lebih dari dua orang..tapi tersembunyi atau tertutup dari khalayak ramai.
sedangkan mereka dipanggil secara pribadi ke istana,apakah ini terang2an???
hehe..apakah untuk tahu ibnu sirrin itu tegas harus melihat bareng2 ???tidak harus melihat dg mata kepala sendiri..bisa dg riwayat dan seterusnya...terlalu sempit akal ahli bid'ah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar