Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Satu kaidah baku yang patut selalu kita ingat, bahwa dalam semua gerakan maupun bacaan yang kita lakukan dalam shalat, harus berdasarkan dalil. Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan acuan umum bagi kita, melalui sabdanya,
صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي
”Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku shalat.” (HR. Bukhari 631)
Salah satu diantara nikmat Allah bagi umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, kita dimudahkan dengan hadirnya para sahabat yang merekam semua gerakan dan bacaan shalatnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Melalui berita mereka, kita bisa mendapatkan informasi yang valid mengenai tata cara shalat beliau.
Salah satu diantara sahabat yang banyak menceritakan gerakan shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sahabat Wail bin Hujr radhiyallahu ‘anhu. Beliau mengatakan,
لَأَنْظُرَنَّ إِلَى صَلَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَيْفَ يُصَلِّي، فَنَظَرْتُ إِلَيْهِ فَقَامَ فَكَبَّرَ، وَرَفَعَ يَدَيْهِ حَتَّى حَاذَتَا بِأُذُنَيْهِ، ثُمَّ وَضَعَ يَدَهُ الْيُمْنَى عَلَى كَفِّهِ الْيُسْرَى وَالرُّسْغِ وَالسَّاعِدِ
“Sungguh, Aku akan perhatikan bagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat. Akupun melihat beliau memulai takbiratul ihram. Beliau mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan telinganya, kemudian beliau letakkan tangan kanan di atas telapak tangan kirinya, atau pergelangannya, atau sepanjang hastanya.” (HR. Ahmad 18870, Nasai 889, Ibnu Khuzaimah 480 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)
Anda bisa perhatikan, betapa rincinya sahabat Wail bin Hujr radhiyallahu ‘anhu dalam menceritakan cara shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Untuk satu cuplikan cara takbiratul ihram hingga sedekap, beliau ceritakan semua yang beliau lihat. Hingga posisi tangan ketika sedekap. Namun di sana, tidak kita temukan keterangan, ’beliau memutar tangannya ketika hendak sedekap.’
Andai ini bagian dari tata cara shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tentu akan diceritakan oleh sahabat.
Dan kami tidak menjumpai adanya satupun riwayat yang menyebutkan anjuran memutar tangan ketika sedekap. Untuk itu, orang yang melestarikan tradisi memutar tangan ketika sedekap, dia berkewajiban mendatangkan dalil.
Demikian.
Allahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar