Sabtu, 26 April 2014

apakah bawah dagu aurat



harus dirinci jika yang dimaksud itu bawah dagu yang biasa ditumbuhi rambut pada laki-laki,maka itu bukanlah aurot
( حديث أنس : " أن النبي صلى الله عليه وسلم كان إذا توضأ أخذ كفا من ماء فأدخله تحت حنكه فخلل به لحيته وقال هكذا أمرني ربي عز وجل " . رواه أبو داوود ) ص 28 . صحيح
hadits dari anas bahwa nabi ketika wudhu air seteapak tangan lalu memasukkannya ke bawah dagu kemudian menyela2 jenggot dan berkata demikianlah memerintahkanku tuhanku HSR.abu dawud
Al hafiz Al Imam Ibnu Hajar al Asqalani yg dikatakan (dimaksudkan) dengan sampai kawasan muka adalah sampai kebawah dagu itu. Maka dagu juga dikatakan adalah sebahagian kawasan muka. Oleh itu kain kudung berada di bawah dagu masih dibolehkan. (Fathul Bari: 11/ 312).
jika yang dimaksud yg dibawah bagian biasa jenggot maka itu aurot yg harus ditutupi wanita.
Fatawa Syabakah Islamiyah, ketika membahas batas aurat untuk bawah dagu,

وبهذا كله يتبين أن أسفل الذقن ليس من الوجه، ولا يجوزُ للمرأة كشفه في الصلاة، لأنه ليس مما تحصلُ به المواجهة

“Berdasarkan keterangan di atas, bawah dagu bukan termasuk wajah. Tidak boleh bagi wanita untuk membukanya (secara sengaja) dalam shalat. Karena bagian ini, bukan anggota badan yang digunakan untuk berhadap-hadapan.” (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 121534)

Tidak ada komentar: