Minggu, 26 Oktober 2014

DALIL DOA AWAL DAN AKHIR TAHUN


1.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ هِشَامٍ قَالَ: كَانَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - يَتَعَلَّمُونَ هَذَا الدُّعَاءَ إِذَا دَخَلَتِ السَّنَةُ أَوِ الشَّهْرُ: " اللَّهُمَّ أَدْخِلْهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيمَانِ، وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ، وَرِضْوَانٍ مِنَ الرَّحْمَنِ، وَجَوَازٍ مِنَ الشَّيْطَانِ ". رَوَاهُ الطَّبَرَانِيُّ فِي الْأَوْسَطِ، قال الهيثمي في مجمع الزوائد: وَإِسْنَادُهُ حَسَنٌ.
Abdullah bin Hisyam r.a. telah berkata; 'Para sahabat Nabi s.a.w mengajarkan supaya dibacakan doa ini apabila masuknya sesuatu tahun atau bulan iaitu;
ُ: " اللَّهُمَّ أَدْخِلْهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيمَانِ، وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ، وَرِضْوَانٍ مِنَ الرَّحْمَنِ، وَجَوَازٍ مِنَ الشَّيْطَانِ "
Diriwayatkan dalam al-Awsat oleh Imam al-Tabarani (dan Mu'jam al-Sahabat oleh Imam al-Baghawi). Kata al-Haithami dalam al-Majma' al-Zawaid: Sanadnya Hasan.
JAWAB : HADITS INI LEMAH KARENA ADA RISYDIN IBN SA'D DIA PERAWI LEMAH SEPERTI DIKATAKAN IBNU HAJAR DAN AL BUKHORI,ADAPUN PERKATAAN AL HAITSAMI TERTOLAK KARENA ITU HANYA BISA DALAM MASALAH ARRIQOQ(BUDAK) SAJA BUKAN YG LAIN. DAN KARENA MENYELISIHI JUMHUR ULAMA JARH WA TA'DIL,SEDANG IMAM JARH WA TA'DIL BERKATA:DIA LEMAH,TIDAK DITULIS HADITSNYA.
2.MENGQIYASKAN DOA MELIHAT HILAL
عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَأَى الْهِلاَلَ قَالَ: " اَللهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَاْلإِيْمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَاْلإِسْلاَمِ رَبِّيْ وَرَبُّكَ اللهُ " رواه الدارمي والترمذي وقال: حديث حسن
Dari Thalhah bin Ubaidillah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam apabila melihat hilal (bulan pada tanggal 1, 2 dan 3), maka beliau berdoa: “Ya Allah, perlihatlah bulan ini kepada kami dengan kebahagiaan, keimanan, keselamatan dan keislaman. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah.” (HR. al-Darimi [1730] dan al-Tirmidzi [3451]. Al-Tirmidzi berkata: “Hadits ini hasan”.).
JAWAB : HADITS DHOIF,KARENA SULAIMAN IBN SUFYAN PERAWI LEMAH SEPERTI DIKATAKAN IBNU HAJAR,AL BUKHORI BERKATA HADITSNYA MUNKAR,YAHYA IBN MA'IN BERKATA DIA TIDAK TSIQOH
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَى الْهِلاَلَ قَالَ : " اَللهُ أَكْبَرْ ، اَللّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِاْلأَمْنِ وَاْلإِيْمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَاْلإِسْلاَمِ ، وَالتَّوْفِيْقِ لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى ، رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللهُ ". رواه الدارمي
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila melihat hilal, maka berdoa: “Allah Maha Besar. Ya Allah, perlihatkanlah bulan ini kepada kami dengan keamanan, keimanan, keselamatan, keislaman dan pertolongan pada apa yang Engkau cintai dan Engkau ridhai. Tuhan kami dan Tuhanmu adalah Allah.” (HR. al-Darimi [1729]).
JAWAB :HADITS LEMAH KARENA ADA ABDURRAHMAN IBN UTSMAN DIA LEMAH KATA ABU HATIM ARROZI
عَنْ قَتَادَةَ ، أَنَّهُ بَلَغَهُ ، أَنَّ نَبِيَّ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَأَى الْهِلاَلَ قَالَ : " هِلاَلُ خَيْرٍ وَرُشْدٍ ، هِلاَلُ خَيْرٍ وَرُشْدٍ ، هِلاَلُ خَيْرٍ وَرُشْدٍ ، آَمَنْتُ بِاللهِ الَّذِيْ خَلَقَكَ " ، ثلاث مرات ، ثم يقول : " اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ ذَهَبَ بِشَهْرِ كَذَا وَجَاءَ بِشَهْرِ كَذَا ". رواه ابو داود
Dari Qatadah, bahwa telah sampai kepadanya, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam apabila melihat hilal, maka berdoa: “Semoga bulan ini membawa kebaikan dan petunjuk. Semoga bulan ini membawa kebaikan dan petunjuk. Semoga bulan ini membawa kebaikan dan petunjuk. Aku beriman kepada Allah yang telah menciptakanmu.” Sebanyak tiga kali, kemudian berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah membawa pergi bulan ini, dan datang dengan bulan ini.” (HR. Abu Dawud [5092]).
JAWAB : HADITS MURSAL,LEMAH KARENA QOTADAH IBN DA'AMAH TIDAK BERJUMPA NABI
KALAU PUN BOLEH ITU HANYA DALAM CABANG IBADAH DIBAWAH POKOK IBADAH YG JELAS SEDANG DOA ADALAH POKOK IBADAH >أن أصل العبادة لا يصح إثباته بالقياس، فلا يصح لنا أن نثبت صلاة جديدة مثلا
لو جعل الإنسان قال في وسط النهارهناك صلاتان الظهر والعصر فيجعل في وس
ط
الليل صلاتين العشاء والصلاة الأخري نقول هذا مردود غير مقبول، لماذا؟ لأن
أصل العبادة لا يثبت بالقياس.
Syaikh Dr Saad as Syatsri mengatakan, “Ashl ibadah
itu tidak boleh ditetapkan dengan dasar qiyas atau analog. Kita tidak
boleh menetapkan shalat baru dengan dasar qiyas. Andai ada yang
mengatakan bahwa di pertengahan siang ada dua shalat yaitu zhuhur dan
ashar maka hendaknya di pertengahan malam juga ada dua shalat yaitu Isya
dan selainnya. Dengan tegas kita katakan bahwa ini adalah amalan yang
tertolak dan tidak diterima karena ashl ibadah tidaklah ditetapkan
dengan qiyas.
بخلاف
تفاريع العبادة فإننا قد نثبتها بواسطة القياس مثال ذلك لو جاء الإنسان
فقال التيمم يشرع له التسمية قياسا على الوضوء. الوضوء واضح هناك الأحاديث
ترد التسمية في الوضوء فنقول بمشروعية التسمية للوضوء لذا لو جاء الإنسان
قال نقيس الوضوء بالاغتسال والتيمم فيقول يشرع لها البسملة فيكون بذلك
وجهه.
Lain halnya dengan detail ibadah, maka terkadang kita
menetapkannya dengan qiyas. Misalnya dituntunkan untuk menyebut nama
Allah ketika bertayamum dengan dasar qiyas dengan wudhu. Untuk wudhu
terdapat hadits yang menunjukkan dituntunkannya tasmiyah atau menyebut
nama Allah ketika berwudhu sehingga dengan tegas kita katakan
dituntunkan menyebut nama Allah ketika berwudhu sehingga jika ada yang
mengatakan kita analogkan mandi dan tayamum dengan wudhu oleh karena itu
dituntunkan menyebut nama Allah ketika itu maka ini adalah pendapat
yang sangat beralasan”



 Pendapat Imam Syafi'i tentang Qiyas (Analogi)

Imam Syafi'i berkata tidak ada Qiyas (analogi) dalam urusan Ibadah.


Dan berkata imam Ahmad :

Aku pernah bertanya kepada Imam Syafi'i tentang Qiyas, maka beliau menjawab ketika darurat...

  Imam Ibnu Katsir Rahimahullah berkata :

Dalam masalah peribadatan hanya terbatas pada dalil (Nash - nash) dan

tidak boleh dipalingkan dengan berbagai macam Qiyas dan Ro'yu (pikiran).
(Kitab Tafsir Ibnu Katsir Juz IV hlm. 272)

6 komentar:

Lughatuna Al-Jamilah mengatakan...

cuma mau bilang bidah ndadak mubeng minger ra karuan...

Muttaqi89 mengatakan...

HANYA ORANG HINA YANG HANYA BISA MENGHINA.AJARAN ISLAM MENGAJARKAN QUL HATUU BURHANAKUM,IN KUNTUM SHODIQIN.

Unknown mengatakan...

Apakah ada dari kalangan ASWAJA yg ahli hadist?..
supaya tidak asal comot hadist tanpa mengetahui ke absahan hadistnya...

Unknown mengatakan...

Maaf.. ana pengin tau kalangan ASWAJA yg mengerti ilmu hadist supaya orang ASWAJA tidak asal comot jadist.. tanpa mengetahui Rowi sanad hadist.

Azka mengatakan...

Ust, ana minta tanggapannya atas tulisan ini:

https://www2.facebook.com/notes/muhammad-azka/fakta-adanya-barokah-kemustajaban-doa-di-makam-orang-sholeh/786950514713230

Azka mengatakan...

ini juga ust. Ana sangat risau.. Syukron.

https://www2.facebook.com/notes/muhammad-azka/part-2-fakta-adanya-barokah-dan-kemustajaban-doa-di-makam-orang-sholeh/816268408448107