Jumat, 31 Oktober 2014

SYUBHAT QUNUT SHUBUH SECONDPRINCE


DIA BERKATA : perhatikan riwayat Anas berikut
حَدَّثَنَا نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ الْجَهْضَمِيُّ ، حَدَّثَنَا سَهْلُ بْنُ يُوسُفَ ، حَدَّثَنَا حُمَيْدٌ ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ، قَالَ : سُئِلَ عَنِ الْقُنُوتِ فِي صَلاَةِ الصُّبْحِ ، فَقَالَ : كُنَّا نَقْنُتُ قَبْلَ الرُّكُوعِ وَبَعْدَهُ
Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Aliy Al Jahdhamiy yang berkata telah menceritakan kepada kami Sahl bin Yuusuf yang berkata telah menceritakan kepada kami Humaid dari Anas bin Malik yang berkata ia ditanya tentang Qunut dalam shalat Shubuh maka Anas berkata “kami melakukan Qunut sebelum ruku’ dan melakukan Qunut sesudah ruku’ [Sunan Ibnu Majah no 1183]
Al Hafizh Al Buushiriy berkata dalam kitabnya Az Zawa’id bahwa sanadnya shahih [Mishbah Az Zujajah Fii Zawa’id Ibnu Majah hal 727-728 no 322]. Dari hadis ini maka dapat dipahami bahwa di sisi Anas bin Malik ada dua jenis Qunut pada shalat shubuh yaitu
Qunut Nazilah yang dilakukan setelah ruku’
Qunut Shubuh tanpa nazilah yang dilakukan sebelum ruku’
JAWAB: ITU KESIMPULAN DARI KANTONGNYA SENDIRI.apakah imam syafi'i qunut shubuh sebelum ruku'???
DIA BERKATA :
حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ بَعَثَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَبْعِينَ رَجُلًا لِحَاجَةٍ يُقَالُ لَهُمْ الْقُرَّاءُ فَعَرَضَ لَهُمْ حَيَّانِ مِنْ بَنِي سُلَيْمٍ رِعْلٌ وَذَكْوَانُ عِنْدَ بِئْرٍ يُقَالُ لَهَا بِئْرُ مَعُونَةَ فَقَالَ الْقَوْمُ وَاللَّهِ مَا إِيَّاكُمْ أَرَدْنَا إِنَّمَا نَحْنُ مُجْتَازُونَ فِي حَاجَةٍ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَتَلُوهُمْ فَدَعَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْهِمْ شَهْرًا فِي صَلَاةِ الْغَدَاةِ وَذَلِكَ بَدْءُ الْقُنُوتِ وَمَا كُنَّا نَقْنُتُ قَالَ عَبْدُ الْعَزِيزِ وَسَأَلَ رَجُلٌ أَنَسًا عَنْ الْقُنُوتِ أَبَعْدَ الرُّكُوعِ أَوْ عِنْدَ فَرَاغٍ مِنْ الْقِرَاءَةِ قَالَ لَا بَلْ عِنْدَ فَرَاغٍ مِنْ الْقِرَاءَةِ
Telah menceritakan kepada kami Abu Ma’mar yang berkata telah menceritakan kepada kami ‘Abdul Waarits yang berkata telah menceritakan kepada kami ‘Abdul ‘Aziz dari Anas [radiallahu ‘anhu] yang berkata Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] mengutus tujuh puluh orang untuk suatu keperluan, mereka adalah para penghafal Al Qur’an. Kemudian mereka dihadang bani Sulaim Ri’il dan Dzakwan di dekat sumur yang bernama sumur Ma’unah. Kaum itu berkata “demi Allah bukan kalian yang kami inginkan, kami hanya perlu kepada Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam]”. kaum itu akhirnya membunuh mereka maka Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] mendoakan mereka satu bulan dalam shalat Shubuh, itulah pertama kali kami berdoa dalam Qunut dan sebelumnya kami belum pernah Qunut. Abdul ‘Aziz berkata “seorang laki-laki bertanya kepada Anas tentang Qunut, apakah setelah ruku’ atau setelah membaca surat?. Maka Anas berkata “tidak, bahkan Qunut dikerjakan setelah membaca surat” [Shahih Bukhariy 5/104 no 4088]
Qunut ini dinamakan Qunut Nazilah dimana Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] mendoakan keburukan bagi bani Sulaim Ri’il dan Dzakwan
kemudian dia berkata : Maka maksud perkataan Abdul Aziz dari Anas tentang qunut dilakukan setelah membaca surat adalah qunut shubuh tanpa nazilah. Hal ini karena Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] tidaklah Qunut setelah ruku’ kecuali Qunut Nazilah
dia juga berdalil :
Dengan sanad yang sama dengan sanad riwayat Muslim, Al Bazzaar meriwayatkan hadis ‘Aashim di atas dengan matan ringkas sebagai berikut
حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ ، نَا أَبُو مُعَاوِيَةَ ، عَنْ عَاصِمٍ الأَحْوَلِ قَالَ : سَأَلْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ عَنِ الْقُنُوتِ ، فَقَالَ : قَنَتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبْلَ الرُّكُوعِ
Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib yang berkata telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah dari ‘Aashim Al Ahwal yang berkata aku bertanya kepada Anas bin Malik tentang Qunut, maka ia berkata “Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] telah qunut sebelum ruku’ [Musnad Al Bazzaar 13/109 no 6480]
JAWAB : ente tu plin plan diawal mengatakan itu dasar hadits qunut nazilah,adaun penafsiran ente sebelum ruku' itu qunut shubuh telah dibantah Al Bazaar sendiri bahwa riwayat ‘Aashim ini bertentangan dengan riwayat dari para perawi tsiqat lain dari Anas yang menetapkan bahwa Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] qunut hanya satu bulan setelah ruku’. Diantaranya Al Bazaar berkata
وَهَذَا الْحَدِيثُ لا نَعْلَمُهُ يُرْوَى عَنْ أَنَسٍ مِنْ وَجْهٍ صَحِيحٍ إِلَّا عَنْ عَاصِمٍ ، عَنْ أَنَسٍ . وَقَدْ رَوَى هَذَا الْحَدِيثَ الْحُفَّاظُ مِنْ أَصْحَابِ أَنَسٍ ، عَنْ أَنَسٍ ، مِنْهُمْ : مُحَمَّدُ ابْنُ سِيرِينَ ، وَأَبُو مِجْلَزٍ ، وَقَتَادَةُ وَغَيْرُهُمْ ، عَنْ أَنَسٍ : أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَنَتَ بَعْدَ الرُّكُوعِ
Dan hadis ini tidak diketahui riwayat dari Anas dengan jalan yang shahih kecuali dari ‘Aashim dari Anas. Dan sungguh telah meriwayatkan hadis ini sekelompok hafizh dari sahabat Anas dari Anas, diantaranya Muhammad bin Siirin, Abu Mijlaz, Qatadah dan selain mereka dari Anas bahwa Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] qunut setelah ruku’ [Musnad Al Bazzaar 13/109 no 6480] kemudian ente menuduhnya keliru,
ibnu rojab pun membantahmu dalam fathul bari 1/278 beliau berkata :
ولكن ؛ ليس في هذه الرواية تصريح بأن قنوت النَّبيّ ( كانَ قبل الركوع ، إنما هوَ من فتيا أنس . والله سبحانه وتعالى أعلم .
akan tetapi bukanlah riwayat ini tegas bahwa rosul qunut sebelum ruku',itu hanya fatwa anas saja.
sekarang kita bandingkan siapa yg keliru?

Tidak ada komentar: