Rabu, 29 November 2017

Syubhat pertama penggagas maulid


Syubhat:
Menurut Wahabi, orang yang pertamakali merayakan Maulid adalah Syiah Fathimiyah di Mesir, sebagaimana diceritakan oleh al-Muqrizi yang wafat pada tahun 845 H.

*SIAPAKAH ORANG YANG PERTAMA KALI MERAYAKAN MAULID ?*

Dr. Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hasani rohimahullah berkata :

*إن أول المحتفلين بالمولد هو صاحب المولد وهو النبي صلى الله عليه وسلم كما جاء فى الحديث الصحيح الذي رواه مسلم لما سئل عن صيام يوم الإثنين ، قال صلى الله عليه وسلم :  «ذاك يوم ولدت فيه»*

*فهذا أصح وأصرح نص فى مشروعية الإحتفال بالمولد النبوي الشريف*

*ولا يلتفت لقول من قال : إن أول من إحتفل به الفاطميون لأن هذا إما جهل او تعام عن الحق*

_Sesungguhnya orang yang pertama kali merayakan Maulid adalah pemilik Maulid, yaitu Baginda Rasulillah ﷺ. Dijelaskan dalam Shahih Muslim ketika Beliau ditanya tentang alasan Beliau berpuasa pada hari Senin, Beliau menjawab : "Pada hari itu aku dilahirkan"._

_Pernyataan ini adalah nash yang paling shahih dan paling jelas (sebagai hujjah) didalam disyariatkannya merayakan maulid Nabi ﷺ._

_Jangan pedulikan pendapat siapapun yang mengatakan bahwa yang pertama kali merayakan Maulid adalah orang-orang dari Dinasti Fathimiyah, karena alasannya cuma satu di antara dua hal, bisa karena tidak tahu atau sengaja menutup mata dari kebenaran yang nyata._ [Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki, Al-I'lam Bi Fatawa Aimmatil Islam Haula Maulidihi Alaihi As-Shalatu Wassalam, hal. 11].

Jawab : betapa lucunya, sejak kapan sahabat,tabiin memahami kelahiran nabi hari senin sebagai perayaan maulid??? Itu dari kantong ente sendiri

Syubhat:
Menurut al-Imam Abu Syamah al-Maqdisi, wafat tahun 665 Hijriah, orang yang pertamakali merayakan Maulid adalah Syaikh Umar bin Muhammad al-Mulla, seorang ulama yang sholeh dan populer di Mousul Iraq. Kemudian hal tersebut diteladani oleh Raja Irbil di Iraq pada masa tersebut.

Jawab: itu kesimpulan dari kantong ente sendiri.beliau tidak pernah mengatakan syaikh umar yg pertama,tapi tiap tahun.
Syaikh Umar al-Mulla seorang syaikh yang shalih yang wafat pada tahun 570 H, dan shulthan Nuruddin Zanki seorang pentakluk pasukan salib. Kita simak penuturan syaikh Abu Syamah (guru imam Nawawi) tentang dua tokoh besar di atas :

قال العماد: وكان بالموصل رجل صالح يعرف بعمر الملاَّ، سمى بذلك لأنه كان يملأ تنانير الجص بأجرة يتقوَّت بها، وكل ما عليه من قميص ورداء، وكسوة وكساء، قد ملكه سواه واستعاره، فلا يملك ثوبه ولا إزاره. وكن له شئ فوهبه لأحد مريديه، وهو يتجر لنفسه فيه، فإذا جاءه ضيف قراه ذلك المريد. وكان ذا معرفة بأحكام القرآن والأحاديث النبوية.كان العلماء والفقهاء، والملوك والأمراء، يزورونه في زاويته، ويتبركون بهمته، ويتيمنَّون ببركته. وله كل سنة دعوة يحتفل بها في أيام مولد رسول الله صلى الله عليه وسلم يحضره فيها صاحب الموصل، ويحضر الشعراء وينشدون مدح رسول الله صلى الله عليه وسلم في المحفل. وكان نور الدين من أخص محبيه يستشيرونه في حضوره، ويكاتبه في مصالح أموره

“ al-‘Ammad mengatakan , “ Di Mosol ada seorang yang shalih yang dikenal dengan sebutan Umar al-Mulla, disebut dengan al-Mulla sebab konon beliau suka memenuhi (mala-a) ongkos para pembuat dapur api sebagai biaya makan sehari-harinya, dan semua apa yang ia miliki berupa gamis, selendang, pakaian, selimut, sudah dimiliki dan dipinjam oleh orang lain, maka beliau sama sekali tidak pakaian dan sarungnya. Jika beliau memiliki sesuatu, maka beliau memberikannya kepada salah satu muridnya, dan beliau menyewa sesuatu itu untuknya, maka jika ada tamu yang datang, murid itulah yang menjamunya. Beliau seorang yang memiliki pengetahuan tentang hokum-hukum al-Quran dan hadits-hadits Nabi. Para ulama, ahli fiqih, raja dan penguasa sering menziarahi beliau di padepokannya, mengambil berkah dengan sifat kesemangatannya, mengharap keberkahan dengannya. Dan beliau setiap tahunnya mengadakan peringatan hari kelahiran (maulid) Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam yang dihadiri juga oleh raja Mosol. Para penyair pun juga datang menyenandungkan pujian-pujian kepada Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam di perayaan tersebut. Shulthan Nuruddin adalah salah seorang pecintanya yang merasa senang dan bahagia dengan menghadiri perayaan maulid tersebut dan selalu berkorespondesi dalam kemaslahatan setiap urusannya “.[Ar-Roudhatain fii Akhbar ad-Daulatain, Abu Syamah, pada fashal (bab) : Hawadits (peristiwa) tahun 566 H.]

Syubhat :
Informasi dari Abu Syamah lebih kuat daripada informasi dari al-Muqrizi karena beberapa hal:

Pertama, Abu Syamah hidup pada masa lebih awal dari pada al-Muqrizi. Dan mengikuti awal mula pelaksanaan maulid. Sedangkan al-Muqrizi hidup pada masa yang jauh setelah runtuhnya Dinasti Fathimiyah ratusan tahun berikutnya.
Jawab:  hidup lebih awal bukan berarti membantah pernyataan al maqrizi.

Syubhat:
Abu Syamah menyampaikan informasi berdasarkan pengalamannya sendiri. Sedangkan al-Muqrizi tidak menjelaskan sanadnya. Padahal telah berlalu lebih dua ratus tahun apa yang beliau ceritakan.

Jawab:  he..bukan hanya beliau yg meriwayatkan demikian,banyak pakar lain menyatakan seperti itu

Imam Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan,
"Bahwa yang pertama kali mengadakan peringatan maulid Nabi adalah para raja kerajaan Fathimiyyah -Al ‘Ubaidiyyah yang dinasabkan kepada ‘Ubaidullah bin Maimun Al Qaddah Al Yahudi- mereka berkuasa di Mesir sejak tahun 357 H hingga 567 H. Para raja Fathimiyyah ini beragama Syi’ah Isma’iliyyah Rafidhiyyah." [Al Bidayah Wan Nihayah 11/172]
tidak bisa menggugurkan argumen bahwa peringatan Maulid awal adalah di sekitar tahun 362 Hijriyah dengan menyebutkan bukti peringatan Maulid di atas tahun 500-an Hijriyah. Karena hal itu berarti peringatan awal Maulid adalah di sekitar tahun 362 Hijriyah kemudian di tahun-tahun berikutnya ada lagi peringatan Maulid lainnya di atas tahun 500 Hijriyah.
Berikut ini kesimpulan yang dipaparkan oleh Syaikh Bakhit al-Muthi’iy seorang mufti Mesir :
من ذلك تعلم أن مظفر الدين إنما أحدث المولد النبوي في مدينة إربل على الوجه الذي وصف فلا ينافي ما ذكرناه من أن أول من أحدثه بالقاهرة الخلفاء الفاطميون من قبل ذلك فإن دولة الفاطميين انقرضت بموت العاضد بالله أبي محمد عبد الله بن الحافظ بن المستنصر في يوم الإثنين عاشر المحرم سنة سبع وستين وخمسمائة هجرية. وما كانت الموالد تعرف في دولة الإسلام من قبل الفاطميين
Dari hal itulah anda mengetahui bahwa Mudzhaffarud Dien mengadakan (peringatan) Maulid Nabi di kota Irbil dalam bentuk seperti yang sudah disebutkan. Ini tidaklah meniadakan apa yang telah kami sebutkan sebelumnya bahwa yang pertama kali mengadakannya di Kairo (Mesir) adalah para Khalifah al-Fathimiyyun sebelum itu. Karena Daulah al-Fathimiyyun baru berakhir dengan kematian al-Adhid billaahi Abu Muhammad Abdullah bin al-Hafidz bin al-Mustanshir dari hari Senin tanggal 10 Muharram di tahun 567 Hijriyah. Sebelum dinasti Fathimiyyun, tidaklah dikenal peringatan Maulid-maulid pada negara Islam (Ahsanul Kalaam fiimaa yata’allaqu bissunnah wal bid’ah minal ahkaam karya Syaikh Muhammad Bakhit al-Muthi’iy hal 70)

Syubhat:  al-Muqrizi masih termasuk keluarga Dinasti Syiah Fathimiyah di Mesir dan senang membesar-besarkan mereka karena faktor keluarga. Beliau juga senang menshahihkan nasab Dinasti Fathimiyah  kepada Imam Ja'far al-Shadiq. Padahal menurut para ulama sejarawan terkemuka dan ahli nasab, nasab mereka tidak bersambung kepada Ahlul-Bait, melainkan kepada imigran Yahudi dari Maroko.

Jawab: janganlah karena kebencian kita tidak adil .Nama lengkap Al-Maqrizi adalah Taqiyuddin Abu Al-Abbas Ahmad bin Ali bin Abdul Qadir Al-Husaini. Ia lahir di desa Barjuwan, Kairo, pada tahun 766 H (1364-1365 M). Sejak kecil ia gemar melakukan rihlah ilmiah seperti fiqh, hadits, dan sejarah dari para ulama besar yang hidup pada massanya. Tokoh terkenal yang sangat mempengaruhi pemikirannya adalah Ibnu Khaldun (seorang ulama besar, penggagas ilmu sosial dan ekonomi).ibnu khaldun termasuk juga gurunya ibnu hajar.
Jadi tuduhan murahan sama sekali tidak pengaruh keilmuan beliau.

Tidak ada komentar: