Buya Yahya yang ana hormati Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah memang bukan ulama Salaf karena wafat tahun 728 H, begitu pula Imam Al-Ghazaliy bukan ulama Salaf karena wafat tahun 505 H, dan itu abad ke 6 bukan abad ke 4,yang wafat abad ke 4 itu semisal Imam Ath-Thabariy, Imam Ibn Khuzaimah, Imam An-Nasâiy, Imam Ath-Thabaraniy...
Buya Yahya yang ana hormati Imam Ibnul Jawzy memang Hanbaliy, tapi kok dibilang "sangat Sufi" padahal dalam kitab beliau "Talbîs Iblîs beliau bantah Sufi dari ujung rambut ke ujung kaki, di banyak sub-bab mulai thaharah, shalat, jihad, nikah, mencari nafkah, mencari ilmu dll belum lagi di Shaidul-khathir pun beliau beberapa kali" menyindir" Imam Al-Ghazaliy, bagaimana bisa seorang faqîh bisa ikut sufi...
Buya Yahya yang ana hormati, di kitab apa kiranya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengkafirkan Asy'ariyah? Yang ada justru di awal-awal kitab Ar-Radd alal Manthiqiyyin, beliau sebutkan bahwa para ulama Asy'ariyah berjasa dalam bantahan mereka terhadap Jahmiyyah dan Mu'tazilah dll, walaupun memang ada kesalahannya, namun mereka (para ulama Asy'ariyah) berhak mendapatkan walâ karena kesesuaian mereka dengan Sunah di sebagian aqidah namun barâ pada aqidah mereka yang diserap dari Mu'tazilah yang berlawanan dengan Sunah... Ini di antara makna isi kitab beliau
Buya Yahya yang ana hormati kiranya mengapa pakai doa كَرّمَ الله وَجهَهُ untuk Ali bin Abi Thalib yang sumbernya dari riwayat khurafat nya Syi'ah yang katanya Ali tidak pernah melihat kemaluannya, manakah yang lebih baik daripada doa dan laqab yang Allah berikan رضي الله عنه yang asalnya dari Qur an At-Taubah: 100...
Buya Yahya yang ana hormati, kiranya menganggap Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah adalah sesat alangkah baiknya baca kitab2 beliau dari awal hingga akhir, lalu tandai kesesatannya, lalu jelaskan yang benar menurut Qur an dan Sunnah serta nukilan para Salafusshalih, sebagaimana yang beliau lakukan, beliau nukil perkataan Asyâ'irah sebelum beliau lalu bantah dengan metode aqliy dan manthiq yang biasa digunakan para ulama Asyâ'irah lalu disertai dalil naqliy dari Qur an dan Sunnah serta nukilan para Salafusshalih, yang hal tsb bertebaran di kitab2 beliau Minhâjus-Sunnah, Ar-Risalah At-Tadmuriyah, Majmû' Fatâwa dan sepengetahuan ana belum ada ulama Asyâ'irah setelah beliau yang melakukan bantahan ilmiah terhadap beliau sebagaimana beliau bantah ulama Asyâ'irah secara Ilmiah, orang terakhir yang mencoba hal tersebut akhirnya "taubat" dari aqidah Asy'ariyah, beliau adalah Syaikh Khalîl Al-Harrâs, ulama manthiq dan filsafat dari Al-Azhar.
http://news.bersamadakwah.net/2017/03/surat-untuk-buya-yahya-yang-menyebut.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar