Ibnu Bathutah, Rahlah Ibnu Bathutah, Juz, I, (Maktabah: Akadimiyah Mamlikah al-Maghrabiyah), Hal 317.
وكنت اذ ذاك
بدمشق فحضرته يوم الجمعة وهو يعظ الناس على منبر الجامع ويذكرهم فكان من جملة
كلامه أن قال إن الله ينزل إلى السماء
الدنيا كنزولي هذا ونزل درجة من درج المنبر فعارضه فقيه مالكي يعرف بابن الزهرآء
وأنكر ما تكلم به ألخ
Saya ketika itu sedang berada di
Damsyiq, saya hadir di mesjid mendengar dia memberi pelajaran di hadapan umum
di mimbar mesjid jami’. Banyak pelajaran diucapkan. Di antara perkataannya
adalah: “Allah turun ke langit dunia serupa turunnya dengan turun saya ini”,
lalu ia turun satu tangga dari tangga mimbar. pada ketika itu seorang ulama
ahli fiqih madzhab Maliki bernama Ibnu Zahra’ membantah dia dan melawan
ucapan-ucapan Ibnu Taimiyah.
Bantahan :
Ibnu Bathutah secara jelas menceritakan dalam Rihlahnya 1/102 bahwa dia memasuki kota Damaskus pada tanggal 9 Ramadhan 728 H, padahal Syaikhul Islam pada waktu itu berada dalam penjara, karena beliau masuk penjara pada tanggal 6 Sya’ban 728 H dan beliau tidak pernah keluar penjara hingga hari wafatnya yaitu pada tanggal 20 Dzul Qo’dah 728 H.[3] Lantas, bagaimana mungkin Ibnu Bathutah melihatnya sedangkan saat itu Ibnu Taimiyyah sudah 33 hari berada di penjara?! Apakah mimbarnya bisa pindah di penjara saat itu?! Sungguh ini merupakan kedustaan atas Ibnu Taimiyyah dan masih banyak lagi kebohongan-kebohongan terhadap beliau sehingga benarlah apa yang beliau katakan: “Saya tahu bahwa ada suatu kaum yang berdusta atas nama saya sebagaimana seringkali mereka berdusta kepadaku” . [Sebagaimana dinukil oleh muridnya Ibnu Abdil Hadi dalam Al-Uqud Ad-Durriyyah hal. 209. Lihat At-Tashfiyah wa Tarbiyah hal. 68-69 oleh Syaikh Ali Hasan Al-Halabi dan Qhashashun La Tatsbutu hal. 66-69 oleh Syaikh Yusuf Al-‘Atiq.]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar