Hadits baru ada (dibukukan) 200 tahun setelah wafatnya Nabi -shallallahu alaihi wasallam-?!
=====
Inilah adalah dakwaan dusta, dan tak berdasar sama sekali.
Karena sejak Nabi -shallallahu alaihi wasallam- masih hidup, beliau telah memberikan izin kepada sebagian sahabatnya untuk menulis hadits.
Hal ini sebagaimana perkataan Sahabat Abu Hurairah -radhiallahu anhu-: "Tidak ada seorang pun dari sahabat Nabi -shallallahu alahi wasallam- yang haditsnya lebih banyak daripada aku, kecuali Abdullah bin 'Amr, karena dia dulu MENCATAT sedang aku tidak". [HR. Bukhari: 113].
Dan masih banyak sahabat yg memiliki catatan hadits² sebagaimana telah disebutkan oleh pakar hadits Al-Khatib dalam kitabnya "Taqyidul Ilmi" (membukukan ilmu).
Sahabat Anas bin Malik juga pernah takjub kepada sebuah hadits yg dia dengar, kemudian mengatakan kepada anaknya: "CATATLAH", dan anaknya pun mencatatnya. [HR. Muslim: 54].
Seorang dari kalangan tabi'in Basyir bin Nahik -rahimahullah- pernah mengatakan: "Aku telah menulis dari Abu Hurairah sebuah KITAB, lalu ketika aku ingin berpisah dengannya aku mengatakan kepadanya: 'wahai Abu Hurairah, sungguh aku telah menulis kitab darimu, bolehkah aku meriwayatkannya darimu?', maka dia mengatakan: 'iya, riwayatkanlah itu dariku'.". [Atsar shahih riwayat Alkhatib dalam Taqyidul Ilmi: 203, dan yg lainnya].
Bahkan Imam Bukhari -rahimahullah- mengatakan dalam shahihnya: "Umar bin Abdul Aziz (w 101 H) telah mengirimkan surat perintah kepada Abu Bakar bin Hazm (yg isinya): lihatlah hadits-hadits Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- dan bukukanlah, karena aku khawatir dengan hilangnya ilmu dan perginya para ulama". [Shahih Bukhari 1/31].
Dan masih banyak nukilan-nukilan kabar tentang pembukuan hadits Nabi -shallallahu alaihi wasallam-, dan itu telah dimulai sejak beliau masih hidup, bukan 200 tahun setelah beliau wafat.
Ingatlah hadits-hadits Nabi telah Allah jaga kemurniannya, sebagaimana kemurnian Alqur'an.. karena Allah memang ingin menjaga kemurnian agamanya hingga hari akhir.. dan itu tidak akan terwujud kecuali dg menjaga kemurnian keduanya yg merupakan sumber utama agama ini.
Oleh karenanya, jangan dengarkan ocehan orang-orang yg meragukan keduanya atau salah satunya... jika ada hadits-hadits yg lemah dan palsu, bukan berarti semuanya juga demikian... karena para ulama sudah menjelaskan dg sangat detail, mana hadits yg shahih dan mana hadits yg lemah.
Justru itulah bukti penjagaan Allah terhadap hadits² Nabi shallallahu alaihi wasallam agar tetap murni, meski banyak yg ingin menyusupkan hadits lemah dan palsu, ternyata Allah bukakan tabirnya, melalui para pakar hadits di sepanjang zaman, wallahu a'lam.
Silahkan dishare... Semoga bermanfaat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar