SYUBHAT : Sejarah
mencatat bahwa diantara para Sahabat Nabi ternyata ada yang menghina Ahlul Bait
Rasul SAW Ali bin Abi Thalib RA. Ada yang mengatakan bahwa hal ini sudah menjadi
tradisi dan berawal pada masa pemerintahan Muawiyah bin Abu Sufyan. Bahkan
sebagian orang menyatakan bahwa tradisi ini justru merupakan perintah atau
anjuran Muawiyah sendiri. Terlepas dari apa tujuan tradisi
tersebut tetap saja tradisi itu telah menyalahi Ajaran islam. Bukankah
Rasulullah SAW telah mengatakan bahwa siapa saja yang mencaci-maki Ali RA
berarti sama saja dengan mencaci-maki Beliau SAW.
JAWAB :
bukan menghina pribadinya namun menunjukkan ketidaksetujuan mereka dg pendapat
ali.walaupun ijtihad mereka salah.kita tidak punya hak untuk menghakimi
mereka.tidak pernah ternukil satu riwayat pun mereka mencacat ketinggian
kedudukan ali.perintah itu bukan untuk merendahkan kedudukan ali tapi
menjelaskan pendapat ali yg salah itu saja.
Adapun hadits
: مَنْ سَبَّ عَلِيًّا، فَقَدْ سَبَّنِي siapa saja yang mencaci Ali berarti sama saja dengan
mencaciku.maka ini riwayat lemah karena dalam sanadnya ada abu ishaq assabi’i
dia mudallis dan mukhtalid di akhir umurnya
SYUBHAT : Salah satu
sahabat Nabi SAW yang mencaci-maki Imam Ali AS adalah Mughirah bin Syu’bah.
عن زياد بن علاقة عن عمه أن المغيرة بن
شعبة سب علي بن أبي طالب فقام إليه زيد بن أرقم فقال يا مغيرة ألم تعلم أن رسول
الله صلى الله عليه وسلم نهى عن سب الأموات فلم تسب عليا وقد مات
Dari Ziyad bin Alaqah dari Pamannya bahwa Mughirah bin
Syu’bah telah menghina Ali bin Abi Thalib kemudian Zaid bin Arqam berdiri dan
berkata ”Hai Mughirah bukankah kamu tahu bahwa Rasulullah SAW melarang untuk
menghina orang yang sudah mati jadi mengapa kamu menghina Ali setelah
kematiannya”.
Hadis
Riwayat Al Hakim dalam Mustadrak As Shahihain juz 1 hal 541 hadis no
1419, dimana beliau berkata
هذا
حديث صحيح على شرط مسلم ولم يخرجاه
Hadis ini
shahih sesuai persyaratan Imam Muslim tapi beliau tidak meriwayatkannya.
Al
Haitsami dalam Majma’ Az Zawaid juz 8 hal 145 hadis no 13028 juga telah
meriwayatkan hadis ini dan berkata
رواه الطبراني بإسنادين ورجال أحد أسانيد الطبراني ثقات
Riwayat
Thabrani dengan sanad-sanadnya dan salah satu sanadnya para Perawinya tsiqat.
Jawab :
terjemah yg benar riwayat thabrani dg dua sanad saja
SYUBHAT : Catatan
Hadis
Thabrani
meriwayatkan hadis ini dalam Mu’jam Al Kabir juz 5 hal 168 yaitu hadis
no 4973, 4974 dan 4975. Hadis no 4973 dan 4975 di dalam sanadnya terdapat Abu
Ayub Maula Bani Tsa’labah sebagaimana disebutkan dalam At Ta’jil Al Manfa’ah
Ibnu Hajar juz 2 hal 411 no 1232 bahwa beliau adalah majhul.
Sedangkan
hadis riwayat Thabrani no 4974 dan hadis riwayat Al Hakim dalam sanadnya tidak
ada Abu Ayub tersebut. Hadis ini lah yang dinyatakan shahih oleh Al Hakim dan
seperti yang dikatakan Al Haitsami para perawinya tsiqat.
Hadis yang
di dalam sanadnya ada Abu Ayub yaitu perawi yang majhul hal ini juga
diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad Ahmad juz 4 hal 369 hadis no
19307 tahqiq Syaikh Syu’aib Al Arnauth. Hadis ini sanadnya dhaif karena
perawinya Abu Ayub adalah majhul tetapi hadis ini dikuatkan oleh riwayat Al
Hakim dan Thabrani. Oleh karena itu Syaikh Syu’aib berkata mengenai hadis Abu
Ayub ini
صحيح وهذا إسناد ضعيف
Shahih
tetapi sanad hadis ini dhaif.
JAWAB : mencela disini karena menggunjing atau ghibah.karena
ghibahnya sahabat ini dianggap mencela.oleh karena ibnu baththol dalam fathul
bari 3/329 berkata :
سب
الأموات يجري مجرى الغيبة فإن كان أغلب أحوال المرء الخير
Mencela orang yg telah mati termasuk
ghibah jika yang digunjing itu orang yg kebaikannya lebih banyak.
Akan tetapi syiah mendramatisir
seakan bermakna melaknat atau mencatat kemuliaannya.ini jelas kebatilannya
apakah setelah diingatkan tidak boleh mencela orang yang
sudah wafat beliau terus mencela ali karena beda pendapatnya ??? tidak ada
riwayat yg menyatakan demikian
ثنا محمد بن
جعفر ثنا شعبة عن حصين عن هلال بن يساف عن عبد الله بن ظالم قال خطب المغيرة بن
شعبة فنال من علي فخرج سعيد بن زيد فقال ألا تعجب من هذا يسب عليا رضي الله عنه
أشهد على رسول الله صلى الله عليه و سلم انا كنا على حراء أو أحد فقال النبي صلى
الله عليه و سلم أثبت حراء أو أحد فإنما عليك صديق أو شهيد فسمى النبي صلى الله
عليه و سلم العشرة فسمى أبا بكر وعمر وعثمان وعليا وطلحة والزبير وسعدا وعبد
الرحمن بن عوف وسمى نفسه سعيدا
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far yang menceritakan kepada
kami Syu’bah dari Hushain dari Hilal bin Yisaaf dari Abdullah bin Zhaalim yang
berkata “Mughirah bin Syu’bah berkhutbah lalu ia mencela Ali. Maka Sa’id bin
Zaid keluar dan berkata “tidakkah kamu heran dengan orang ini yang telah
mencaci Ali, Aku bersaksi bahwa kami pernah berada di atas gunung Hira atau
Uhud lalu Beliau bersabda “diamlah hai Hira atau Uhud, karena di atasmu
terdapat Nabi atau shiddiq atau syahid. Kemudian Nabi SAW menyebutkan sepuluh
orang. Maka [Sa’id] menyebutkan Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Thalhah, Zubair ,
Sa’ad, Abdurrahman bin ‘Auf dan dirinya sendiri Sa’id” [Musnad Ahmad no 1638
dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir]Sepertinya Setelah diingatkan oleh Zaid bin Arqam iapun tetap mencela Imam Ali di hadapan Sa’id bin Zaid.
Jawab : ya memang hanya sepertinya saja.bukan sebenarnya.karena
pada kali yg lain mughiroh sendiri juga meriwayatkan :
لا تسبُّوا الأمواتَ فتُؤذوا الأحياءَ
Jangan
kalian mencela orang2 yg telah mati sehingga kalian menyakiti yg masih hidup(HR.
imam ahmad no.17838 tirmidzi no.1901dishahihkan imam nawawi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar