SYUBHAT : Ar-Ramli (ulama mazhab
Syafi'i) dalam Nihayah Al-Muhtaj, hlm. 1/106 menyatakan secara eksplisit
bolehnya memakai susuk dengan sejumlah syarat:
وقع السؤال عن دق الذهب والفضة وأكلهما منفردين أو مع انضمامهما لغيرهما من الأدوية هل يجوز ذلك كغيره من سائر الأدوية أم لا يجوز لما فيه من إضاعة المال ؟ والجواب عنه أن الظاهر أن يقال فيه أن الجواز لا شك فيه حيث ترتب عليه نفع بل وكذا إن لم تحصل فيه ذلك لتصريحهم في الأطعمة بأن الحجارة ونحوها لا يحرم منها إلا ما أضر بالبدن أو بالعقل وإما تحليل الحرمة بإضاعة المال فممنوع لأن الإضاعة إنما تحرم حيث لم تكن لغرض وما هنا لقصد التداوي وصرحوا بجواز التداوي باللؤلؤ في الإكتحال وربما زادت قيمته على المذهب .
Artinya: Ada pertanyaan tentang memakan emas dan perak secara sendiri atau mencampurnya dengan obat yang lain apakah itu boleh seperti obat yang lain atau tidak karena mengandung unsur menyia-nyiakan harta? Jawabnya adalah boleh karena mengandung manfaat walaupun seandainya tidak berhasil .. kecuali apabila membahayakan badan dan akal.. Ini juga tidak termasuk membuang-buang harta karena ada tujuannya yaitu untuk berobat. Ulama menjelaskan bolehnya berobat dengan mutiara dalam celak .. menurut mazhab terpilih.
Jadi, syaratnya menurut Imam Romli adalah asal tidak membahayakan fisik.
JAWAB : itu kesimpulan dari kantong
ente sendiri.distorsi ilmiah penyunatan terjemah tidak diterjemahkan
عن دق
الذهب والفضة
menumbuk emas dan perak.
Itu namanya makan emas bukan pakai
susuk.jadi salah alamat kalau berdalil dg itu
SYUBHAT: Dalam kitab Bulghah
Al-Tullab, hlm. 96 dijelaskan:
( مسئلة ت ) غرز إبرة الذهب أو الفضة في جلد الرجل كما هو معروف في بعض بلدان للتداوي أو القوة أو غير ذلك جائز لأنه لايعد لبسا لأنها مستورة وليس هذا من الوشم لاستتارها وعدم ظهور دم فيه .
Artinya: Memasang jarum emas atau perak ke dalam kulit laki-laki (atau perempuan) sebagaimana dikenal di sebagian negara untuk pengobatan atau kekuatan atau lainnya hukumnya boleh karena tidak dianggap memakai emas. Karena benda tersebut tertutup dan tidak termasuk tato karena tertutup di dalam tubuh dan tidak tampak adanya darah di dalamnya.
JAWAB :
jelas ini gagal faham terhadap hakikat susuk.semua penggemar susuk pasti ketawa
mendengarnya.karena susuk dipasang dengan mantra tertentu atau dg emas tertentu
yg di yakini punya daya magis tertentu tidak sembarang emas ditoko.disinilah
letak larangannya yaitu jampi penuh kesyirikan atau minta bantuan syetan atau
menerima kekuatan syetan dalam susuk itu.jadi bukan sekedar memasukkan jarum
emas seperti pengobatan cina tusuk jarum dan semisalnya.jauh beda kalau tusuk
jarum murni pengobatan tanpa mantra atau jarum bertuah.
Inilah yg
dimaksud nabi dengan tiwalah alias pengasihan.
Imam alqoriy
dalam kitab ‘aunul ma’bud juz 10 hal 262 :
والتوله بكسر التاء وبضم وفتح الواو نوع من السحر أو خيط يقرأ فيه من
السحر أو قرطاس يكتب فيه شيء من السحر للمحبة أو غيرها
Dan attiwalah dg kasroh ta’nya atau dhommah dan wawunya
fathah termasuk jenis sihir atau benang yg dibacakan didalamnya suatu sihir
atau kertas ditulis didalamnya suatu sihir untuk pengasihan atau selainnya.
Imam An Nawawi mengutip pernyataan
Abu ‘Ubaid, ia berkata :
التولة – بكسر التاء – هو الذى يحبب
المرأة إلى زوجها وهو من السحر قال وذلك لا يجوز
At Tiwalah –dengan dibaca kasroh
pada huruf Ta’- adalah jimat yang dipergunakan untuk menjadikan perempuan
mencintai suaminya, dan hal ini adalah termasuk bagian dari sihir. Abu Ubaid
berkata : “Yang demikian itu tidak boleh.” (Al Majmu’ Syarah Al
Muhadzdzab, vol. 9, hlm. 66)
Jadi bukan masalah emas atau peraknya bahkan kadang dai besi
/gotri(bahasa jawa) untuk kebal.bukan sekedar beli emas di toko lalu dimasukkan
kedalam kulit..tidak begitu.kalau Cuma kayak begitu ngapain mereka yg ingin
pasang susuk tidak berbondong-bondong ke toko emas lalu suruh masang
dokter..eee malah datang dukung atau kyai slametan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar