Sabtu, 12 Januari 2019

Contoh Tawassul Bid’ah


1. Sebuah papan di makam Mbah Sayyid Sulaiman di Jombang, Jawa Timur yang bertuliskan :

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِوَلِيِّكَ يا وَلِيَ اللهِ يَا امبَاهْ سيِّدَ سُلَيْمَان أَتَوَسَّلُ بِكَ إِلَى رَبِّكَ لِقَضَاءِ حَاجَتِيْ هَذِهِ

Wahai Allâh, sungguh aku bertawassul kepada Mu dengan wali Mu. Wahai wali Allâh wahai mbah sayyid sulaiman aku bertawassul denganmu kepada Rabbku untuk menunaikan kebutuhanku ini.

2. Contoh tawassul yang benar menurut KH. Sirajuddin Abbas, padahal sebenarnya ini masuk dalam kategori tawasul bid’ah:
“Ya Allâh, Ya Tuhan yang Pengasih dan Penyayang, saya mohon keampunan dan keredhaan-Mu berkah beliau yang bermakam di sini (maksudnya Syekh Abdul Qadir al-Jailani), karena beliau ini saya tahu seorang ulama besar yang Engkau kasihi. Berilah permohonan saya, Ya Allâh yang Rahman dan Rahim!”.[I’tiqad Ahlussunnah Wal Jama’ah karya KH. Siradjuddin Abbas (hal. 326).]
“Ya Allâh, berkat jah (tuah/wibawa) Nabi Besar Muhammad Saw berilah permohonan saya”.[ I’tiqad Ahlussunnah Wal Jama’ah karya KH. Siradjuddin Abbas (hal. 326).]
Demikian dalam buku aslinya tertulis “Saw”. Amat disayangkan memang, banyak orang mengklaim dirinya cinta Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam , namun untuk bershalawat kepada beliau saja, enggan untuk menuliskan redaksi shalawat secara lengkap. Mereka mencukupkan diri dengan singkatan “saw” saja! Jauh panggang dari apinya,. Jauh klaim dari pembuktiannya.
3. Tawassul yang ada dalam Shalawat Badar yang sangat masyhur di kalangan masyarakat Indonesia.

تَوَسَّلْنَا بِبِسْمِ اللهِ وَبِالْهَادِي رَسُوْلِ اللهِ
وَكُلِّ مُجَاهِدٍ لِلّهِ بِأَهْلِ الْبَدْرِ يَا اللهُ

Kami bertawassul dengan nama Allâh, dan dengan sang pembawa petunjuk; Rasûlullâh

Serta dengan setiap orang yang berjihad karena Allâh, dengan ahli Badar, wahai Allâh. [Tuntunan Ziarah Walisongo (hal. 131).]

4. Lantunan “Ya Rabbi bil Mushthofa” yang tidak kalah terkenal, dan seringkali didendangnkan dalam berbagai acara,

"يَا رَبِّ بِالْمُصْطَفَى بَلِّغْ مَقَاصِدَنَا واغْفِرْ لَنَا مَا مَضَى يَا وَاسِعَ الْكَرَمِ"

Ya Rabbi, dengan al-Musthofa sukseskanlah tujuan kami. Serta ampunilah dosa kami yang telah lampau, wahai Yang luas karunia-Nya.

5. Doa dalam Diba’an yang berbunyi:

اللَّهُمَّ بِحُرْمَةِ هَذَا النَّبِيِّ الْكَرِيْمِ وَاسْتُرْنَا بِذَيْلِ حُرْمَتِكَ وارْزُقْنَا

Ya Allâh, dengan kehormatan Nabi yang mulia ini, tutupilah kami dengan kehormatan-Mu dan berilah kami rizki.

Sebuah ungkapan yang tertulis besar di salah satu dinding pemakaman Troloyo di kota Mojokerto, Jawa timur:

"إِذَا تَضَايَقَتِ الْأُمُوْرُ فَتَوَسَّلُوْا بِأَهْلِ الْقُبُوْرِ"

“Jika dililit kesulitan bertawassullah dengan ahli kubur”.

6. Awal kitab “Dalail al-Khoirot” yang berbunyi:

إِلَهِيْ بِجَاهِ نَبِيِّكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ عِنْدَكَ وَ مَكَانَتِهِ لَدَيْكَ و مَحَبَتِكَ لَهُ و مَحَبَّتِهِ لَكَ و بالسِّرِّ الَّذِيْ بَيْنَكَ وَ بَيْنَهُ أَسْأَلُكَ أن تُصلِّيَ وَ تُسَلِّمَ عَلَيْهِ و عَلَى آلِهِ و صَحْبِهِ ....

“Tuhanku, dengan jah (wibawa) Nabi-Mu Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam di sisi-Mu dan kedudukannya di samping-Mu, kecintaan-Mu kepadanya dan kecintaannya pada-Mu serta dengan rahasia antara-Mu dengannya, Aku memohon kepadaMu untuk melimpahkan shalawat dan salam kepada beliau , keluarganya dan para sahabatnya.

Tidak ada komentar: