قال مالك: لا، والله حتى يصيب الحق، ما الحق إلا واحد، قولان مختلفان يكونان صوابًا جميعًا؟ ما الحق والصواب إلا واحد. Imam Malik berkata “Tidak,demi Allah, hingga ia mengambil yang benar. Kebenaran itu hanya satu. Dua pendapat yang berbeda tidak mungkin keduanya benar, sekali lagi kebenaran itu hanya satu
Sabtu, 10 Agustus 2019
Benarkah tidak makan sebelum idul adha hanya bagi shohibul qurban?
Yang rojih Tidak makan sampai selesai sholat Iedul Adha adalah umum tidak hanya khusus bagi yang berkurban, hal inilah yang terpahami dikalangan Tabi'in atau bahkan di kalangan sahabat, karena Imam Syafi'i dalam kitabnya "al-Umm" (I/266) meriwayatkan dengan sanadnya sampai kepada al-Imam Sa'id bin al-Musayyib Rahimahullah yang berkata :
كَانَ الْمُسْلِمُونَ يَأْكُلُونَ فِي يَوْمِ الْفِطْرِ قَبْلَ الصَّلَاةِ وَلَا يَفْعَلُونَ ذَلِكَ يَوْمَ النَّحْرِ
"Kaum muslimin mereka makan pada Iedul Fitri sebelum sholat, namun mereka tidak makan sebelum sholat pada hari Iedul Adha." -selesai-.
Al-Imam Sa'id bin al-Musayyib rahimahullah adalah Tabi'i senior, menantunya Shohabi Jalil Abu Hurairah radhiyallahu anhu, sehingga pernyataan beliau dengan "kaum muslimin", bisa jadi mencakup juga para sahabat, dan sekurang-kurangnya itu adalah para Tabi'in juga sama seperti dirinya.
Memang masalah makan-minum menunggu sampai sholat hukumnya sekedar sunnah saja, artinya jika mau makan dan minum sebelum sholat, maka ini tidak mengapa. Al-Imam Syafi'i rahimahullah dalam kitabnya diatas mengatakan :
وَلَا نَأْمُرُهُ بِهَذَا يَوْمَ الْأَضْحَى، وَإِنْ طَعِمَ يَوْمَ الْأَضْحَى فَلَا بَأْسَ عَلَيْهِ
"Kami tidak memerintahkan (makan sebelum sholat Ied) pada hari Iedul Adha, jika ia makan (sebelum sholat) pada hari Iedul Adha, maka tidak mengapa." -selesai-.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar