Sabtu, 21 Februari 2015

KOMENTAR SYUBHAT IDRUS : USBU' IBN ABDUL WAHAB







syubhat : Misalnya ketika mewajibkan perayaan sepekan kehidupan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, Syaikh Ibnu Baz, mufti Wahabi berkata:
كلمة في أسبوع الشيخ محمد بن عبد الوهاب رحمه الله
أيها الإخوة الكرام, إن الاجتماع لدراسة مذهب السلف الصالح ومنه دعوة الشيخ محمد بن عبد الوهاب , وتعريف الناس بها, ... أمر واجب ومن أعظم القرب إلى الله; لأنه تعاون على الخير, وتشاور في المعروف, وبحث للوصول إلى الأفضل, (الشيخ ابن باز، مجموع فتاوى ومقالات متنوعة، ج 1 ص 382).
Prakata Tentang Sepekan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab.
Saudara-saudara yang mulia. Sesungguhnya berkumpul untuk mempelajari madzhab salaf yang saleh, antara lain mempelajari dakwahnya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan mengenalkannya kepada masyarakat … adalah perkara yang wajib dan termasuk ibadah sunnah yang paling agung kepada Allah, karena sesungguhnya hal itu tolong menolong atas kebaikan, tukar pikiran dalam kebaikan dan kajian untuk mencapai pada yang lebih utama.” (Ibn Baz, Majmu Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah, juz 1 hlm 382).
Kesimpulan dari fatwa tersebut:
1) Perayaan Usbu’ Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab adalah wajib dan termasuk ibadah yang paling utama dalam mendekatkan diri kepada Allah

Komentar : he,betapa ngasalnya kesimpulan ente.orang yg faham bahasa arab pasti ngakak membacanya.terang banget yang wajib itu berkumpul mengkaji manhaj salaf ,termasuk dakwah salafnya syaikh Muhammad.kalau ngaji mencari kebenaran ya jelas wajib hukumnya.dalilnya pun jelas.bukan perayaan, perayaan jelas bahasa arabnya.jadi kalau ente mau buat kajian siroh nabi ya oke-oke aja bukannya barjanji dan nyayian sholawatan kelewatan.
Apalagi kalau kita nukil selengkapnya bakal Nampak kecerobohan ente.bukan ahli bid’ah kalau bukan khianat ilmiah.lihatlah:
وحثهم على الاستمساك بما كان عليه رسول الله صلى الله عليه وسلم وصحابته الكرام وسلف هذه الأمة أمر واجب
Dan mendorong mereka kepada berpegang teguh dg apa yg ada diatasnya rosul,para sahabat yg mulia dan salaful ummah adalah perkara yg wajib.
Jadi yg wajib itu mendorong manusia berpegang teguh dg manhaj nabi,sahabat dan salaful ummat.bukannya perayaan
Syubhat: 

2) Dasar mufti Wahabi tersebut, bukan al-Qur’an dan hadits secara tekstual, bukan pula perbuatan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, para sahabat dan kaum salaf

Komentar : ente buta mata atau buta hati,sedang syeikh menyebutkan berbagai ayat dan hadits.
Kalau ente Tanya dalil ihtifal/perayaan jelas gak ada karena itu bid’ah sebagaimana perayaan maulid.

Syubhat:
3) Dasar mufti Wahabi tersebut, justru karena hal tersebut termasuk tolong menolong atas kebaikan.

Komentar: sekali lagi itu karena ente khianat ilmiah.menolong manusia menemukan kebenaran,menyibak syubhat ahli bid’ah jelas itu disyariatkan

Syubhat:
4) Termasuk tukar menukar pikiran dalam kebaikan

Komentar : jadi contennya udah beda semisal seminar,bukan nyanyi sholawatan. Sekedar info, usbu’ atau program sepekan di Saudi itu tidak hanya “Pekan Memorial Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab”, banyak usbu’-usbu’ para tokoh yang lain. Dan juga tidak hanya tentang tokoh-tokoh, ada juga usbu’ al murur (pekan lalu lintas) yang pada pekan itu banyak seminar dan acara-acara terkait berlalu-lintas yang baik, dan semacamnya.

Syubhat:
5) Termasuk kajian yang mengantarkan pada kebaikan yang lebih utama.

Komentar : Acara ini semisal hari Kartini di Indonesia. Pada hari Kartini tidak ada orang kumpul2 ber-shalawat untuk Ibu Kartini atau meyakini akan dapat pahala bila kumpul-kumpul merayakan hari kartini. Pada hari kartini pemerintah atau para aktifis hanya merilis tulisan2 beliau, menggembar-gemborkan idealisme beliau, banyak diceritakan biografi beliau di media, di TV, dll tanpa ada acara khusus. Hanya saja hari kartini ini pada hari lahir Ibu Kartini, sedangkan Pekan Memorial Syaikh Ibnu Abdil Wahhab bukan pada hari lahirnya.
Makanya tinggalkan perayaan ganti kajian beres.

Syubhat:
Nah berangkat dari sekian alasan yang dijadikan dasar mufti Wahabi tersebut dalam mewajibkan Usbu’ Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, harusnya berlaku pula dalam perayaan Maulid. Karena dalam acara maulid juga mengandung:
1) Tolong menolong pada kebaikan, seperti sedekah, membaca sholawat, mempelajari sirah

Komentar : sedekah itu ke fakir miskin bukan ke semua jamaahnya gak peduli kaya atau miskin,sholawat dinyanyikan ajaran siapa,siapa salafmu?siroh yg mana?barjanji kali.yg terjadi Cuma dibaca doang gak ada kajian mendalam.itu realitanya
Syubhat:
2) Tukar menukar pikiran dalam kebaikan, seperti memperdalam sirah
Komentar : membaca barjanji kale..siroh yg mana yg ada cerita perayaan maulidnya?
Syubhat:
3) Kajian yang mengantarkan pada kebaikan yang lebih utama, yaitu menghayati kehidupan dan meneladani Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam kehidupan sehari-hari.

Komentar : anak sd salafi pasti ngakak dengernya.meneladani apanya?.merombak kale,mengamandemen.sebelah mana yg diteladani?

Syubhat:
Tapi, berhubung ajaran Wahabi memang tidak berpegang pada kaedah yang baku, maka fatwa mufti tersebut sangat berbeda ketika memfatwakan hukumperayaan maulid. Syaikh Ibnu Baz berkata:
لا يجوز الاحتفال بمولد الرسول صلى الله عليه وسلم ولا غيره ; لأن ذلك من البدع المحدثة في الدين; لأن الرسول صلى الله عليه وسلم لم يفعله, ولا خلفاؤه الراشدون, ولا غيرهم من الصحابة رضوان الله على الجميع, ولا التابعون لهم بإحسان في القرون المفضلة, وهم أعلم الناس بالسنة, وأكمل حبا لرسول الله صلى الله عليه وسلم ومتابعة لشرعه ممن بعدهم, (الشيخ ابن باز، مجموع فتاوى ومقالات متنوعة، ج 1 ص 178).
Tidak boleh merayakan kelahiran Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam dan lainnya. Karena hal tersebut termasuk bid’ah yang diada-ada dalam agama. Karena Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah melakukannya, tidak pula Khulafaur Rasyidin, tidak pula para sahabat yang lain, tidak pula kaum tabi’in dalam masa-masa yang utama. Mereka adalah manusia yang paling mengetahui sunnah dan paling sempurna cintanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan mengikuti syariatnya dari pada orang-orang sesudah mereka. (Syaikh Ibnu Baz, Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah, juz 1 hlm 178).
Kesimpulan dari fatwa tersebut, perayaan maulid tidak boleh karena alasan:
1) Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah melakukan
2) Khulafaur Rasyidin tidak pernah melakukan
3) Para sahabat tidak pernah melakukan
4) Para tabi’in tidak pernah melakukan
Seandainya keempat alasan ini benar-benar dijadikan kaedah yang baku oleh Ibnu Baz, tentu Usbu’ Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, juga bid’ah dan haram, bukan malah wajib dan ibadah yang paling agung. Karena acara seperti Usbu’ tersebut tidak pernah dilakukan oleh Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam, para Khulafaur Rasyidin, para sahabat dan kaum salaf.

Komentar : itu karena ente curang tukang sunat dalil,jelas terang disitu ihtifal yg dilarang bukan kajian.bedanya bainassamaai wassumur kata gusdur. usbu’ yang ada bukan hanya usbu’ Muhammad bin Abdil Wahhab, tapi tokoh-tokoh ulama dan pahlawan bagi arab saudi dan bukan pada tanggal lahir mereka. Kegiatannya juga bukan hura-hura, makan-makan, nyanyi-nyanyi seperti pada acara Maulid Nabi. Namun isinya seminar di beberapa tempat, halaqah, pembagian buku gratis, dll. Bagi warga saudi tentu itu manfaat mengenal siapa saja ulama dan siapa saja pahlawan. Biar jelas mana tokoh kebenaran mana tokoh kesesatan. Terlebih lagi banyak orang yang menebarkan kerancuan sehingga tokoh kebenaran dikesankan sebagai tokoh kesesatan

Tidak ada komentar: