Sabtu, 13 September 2014

Tabarruk dengan Masjid ‘Asysyar,shohihkah ?


Imam Abu Dawud meriwayatkan hadits dengan sanad sampai kepada Sholih bin Dirham, ia bercerita :

انْطَلَقْنَا حَاجِّينَ فَإِذَا رَجُلٌ فَقَالَ لَنَا إِلَى جَنْبِكُمْ قَرْيَةٌ يُقَالُ لَهَا الْأُبُلَّةُ قُلْنَا نَعَمْ قَالَ مَنْ يَضْمَنُ لِي مِنْكُمْ أَنْ يُصَلِّيَ لِي فِي مَسْجِدِ الْعَشَّارِ رَكْعَتَيْنِ أَوْ أَرْبَعًا وَيَقُولَ هَذِهِ لِأَبِي هُرَيْرَةَ سَمِعْتُ خَلِيلِي رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ اللهَ يَبْعَثُ مِنْ مَسْجِدِ الْعَشَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ شُهَدَاءَ لَا يَقُومُ مَعَ شُهَدَاءِ بَدْرٍ غَيْرُهُمْ

“Kami pergi melaksanakan haji. Kebetulan kami bertemu seorang lelaki yang berkata kepadaku, “Di dekat kalian ada desa yang disebut Ubullah.” “Betul,” jawab kami.
“Siapakah di antara kalian yang bisa memberi jaminan kepadaku agar aku bisa disholatkan di masjid ‘Asysyar dua atau empat roka’at ,” lanjutnya.
Sholih ibnu Dirham berkata : “Ini untuk Abu Huroiroh : Saya mendengar orang yang saya cintai, yakni Abul Qosim shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda : “Sesungguhnya Allah membangkitkan dari masjid ‘Asysyar pada hari kiamat para syuhada’ yang tidak berdiri bersama para syuhada’ Badar kecuali mereka,” (HR Abu Dawud.)

As Syaikh Abuth Thoyyib penyusun kitab ‘Aunul Ma’bud syarah Sunan Abi Dawud mengatakan : bahwa masjid ‘Asysyar adalah masjid terkenal yang dimintakan berkah dengan sholat di dalamnya. (Aunul Ma’bud vol. XI hlm. 284)
BANTAHAN :
betapa mudah sebenarnya membantahnya,tinggal ruju'/kembali ke kitab asli akan ketahuan belangnya.
masih Aunul Ma’bud juz 11 hlm. 284 :
قال المنذري إبراهيم بن صالح بن درهم ذكره البخاري في التاريخ الكبير وذكر له هذا الحديث وقال لا يتابع عليه وذكره أبو جعفر العقيلي وقال فيه إبراهيم هذا وأبوه ليسا بمشهورين والحديث غير محفوظ وذكر الدارقطني أن إبراهيم هذا ضعيف
berkata al mundziri : ibrohim ibn sholih ibn dirham telah disebutkan bukhori di kitab at-tarikh al kabir dan menyebutkan hadits itu lalu berkata tidak memiliki penguat.al uqaili menyebutnya dan bapaknya tidak masyhur dan hadits itu tidak terjaga.imam daruqutni menyebutnya sebagai perawi lemah.
ibnu hajar juga berkata padanya ada kelemahan.

Tidak ada komentar: