قال مالك: لا، والله حتى يصيب الحق، ما الحق إلا واحد، قولان مختلفان يكونان صوابًا جميعًا؟ ما الحق والصواب إلا واحد. Imam Malik berkata “Tidak,demi Allah, hingga ia mengambil yang benar. Kebenaran itu hanya satu. Dua pendapat yang berbeda tidak mungkin keduanya benar, sekali lagi kebenaran itu hanya satu
Kamis, 24 Juli 2014
membongkar asuwaja topeng seputar sholat id
1) mereka berkata : sholat id kalau di lapangan harus di lapangan khusus bukan sembarang lapangan.mereka berdalil:فَإِنَّ مُصَلاَّهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَحَلٌّ مَعْرُوْفٌ، بَيْنَهُ وَبَيْنَ بَابِ مَسْجِدِهِ أَلْفُ ذِرَاعٍ. (سبل السلام شرح بلوغ المرام جزء ثاني ص 67)
sesungguhnya mushallanya Nabi itu berupa suatu tempat yang telah diketahui oleh banyak orang yang mana jarak antara mushalla dan pintu masjidnya Nabi ada seribu dzira’ (± 500 m.)kata المصلى dalam hadits diberi al mu’arrifah yang mempunyai arti mushalla tertentu,
jawab : ini karena anda salah sangka.disebutkan مَحَلٌّ مَعْرُوْفٌ atinya tempat yg telah dikenal bukan tempat khusus,sudah jelas bagi yg faham bahasa arab,oleh karena tidak ada satupun ulama yg memahaminya dg pembatasan.soal al dalam kata mushola itu al mu’arrifah yang mempunyai arti mushalla tertentu bukan mushola khusus atau khosh atau makhsus.
2)mereka berkata : kalau sholat id di lapangan,di masjid jangan kosong ,dalilnya :Kitab Subulus Salam juz II hal. 71 : وَلِقَوْلِ عَلِيٍّ عَلَيْهِ السَّلَامُ فَإِنَّهُ رُوِيَ أَنَّهُ خَرَجَ إلَى الْجَبَّانَةِ لِصَلَاةِ الْعِيدِ، وَقَالَ : لَوْلَا أَنَّهُ السُّنَّةُ لَصَلَّيْت فِي الْمَسْجِدِ، وَاسْتَخْلَفَ مَنْ يُصَلِّي بِضَعَفَةِ النَّاسِ فِي الْمَسْجِدِ
Dan perkataan Sayyidna Ali ketika beliau keluar ke tanah lapang utnk melaksanakan shalat id : andaikata hal itu bukan sunnah niscaya aku shalat di masjid, dan beliau istikhlaf/menunjuk orang lain agar melaksanakan shalat id di masjid bersama kaum yang tidak mampu.
jawab : cukup kita tanya,shohihkah riwayat itu kalau ada,siapa perawinya?
yang ada adalah (الْجَهْرُ فِى صَلاَةِ الْعِيدَيْنِ مِنَ السُّنَّةِ وَالْخُرُوجُ فِى الْعِيدَيْنِ إِلَى الْجَبَّانَةِ مِنَ السُّنَّةِ
Mengeraskan suara ( dalam baca al quran ) waktu salat dua hari raya termasuk sunah Rasul dan keluar ke lapangan juga termasuk sunahnya. Sunan Kubro lilbaihaqi. 3/ 973 inipun lemah karena terdapat perawi bernama Al Harits ibn abdillah dilemahkan haditsnya oleh ibnu hajar
adapun أَنَّ عَلِيًّا " أَمَرَ رَجُلًا أَنْ يُصَلِّيَ بِضَعَفَةِ النَّاسِ فِي الْمَسْجِدِ يَوْمَ فِطْرٍ أَوْ يَوْمَ أَضْحَى , وَأَمَرَهُ أَنْ يُصَلِّيَ أَرْبَعًا
riwayat baihaqi lemah karena ada عَاصِمُ بْنُ عَلِيٍّ dilemahkan yahya ibn ma'in.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar