Kamis, 24 Juli 2014

mencari masjid sunnah yang jauh,sunnahkah ???


KENAPA ANDA CARI MASJID YANG JAUH ???

Nabi bersabda :
 لِيُصَلِّ الرجلُ في المسجِدِ الذي يلِيه ، ولا يَتَّبِعُ المساجِدَ
الراوي: عبدالله بن عمر المحدث: الألباني - المصدر: صحيح الجامع - الصفحة أو الرقم: 5456
خلاصة حكم المحدث: صحيح
“hendaklah salah seorang kalian shalat dimasjidnya dan tidak mencari-cari masjid lainnya”.(hadits hasan riwayat masikhoh abil hasan as-syukri no.18 dan dishahihkan Al-Albani dalam silsilah Shahihah 5/234 dan Shahih Al-Jaami’ no.5332)
Al Hasan Al Bashri ketika ditanya mengenai seorang lelaki yang sering shalat di masjid lain yang jauh, beliau berkata:
كانوا يحبون أن يكثر الرجل قومه بنفسه
“Mereka (para salaf) menyukai untuk sering-sering berada di tengah-tengah kaumnya”
Dalam kitab As Shalah, Abu Nu’aim Al Fadhl bin Dukain meriwayatkan kisah Ibnu Sirin tentang sahabat Anas bin Malik radhiallahu’anhu. Ibnu Sirin berkata:
كنت أقبل مع أنس بن مالك من الزاوية, فإذا مر بمسجد قال: أمحدث هذا؟ فإن قلت: نعم مضى, وإن قلت:عتيق صلى
“Aku pernah bertemu Anas bin Malik di Az Zawiyah. Jika ia melewati masjid, beliau bertanya: ‘Ini masjid baru?’ Kalau saya jawab: ‘ya’, maka beliau melewatinya, namun jika saya jawab: ‘ini masjid lama’ maka beliau shalat”
Sebagian mereka berdalil dengan ayat:
لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَى مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ
“Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut kamu bersembahyang di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih” (QS. At Taubah: 108)
Mencari masjid lain yang jauh dari rumah kita akan menimbulkan dua perkara yang tidak baik yaitu:

1) kosongnya masjid dari jamaah atau mengurangi jumlah jamaahnya. Bisa dibayangkan bila setiap warga sekitar pergi meninggalkan masjid terdekat, tentu lama kelamaan makmum masjid kampong akan berkurang dan bias jadi habis. Sehingga hanya diisi satu orang imam yang merangkap sebagai muadzin dan makmum, seperti dilihat disebagian masjid yang tidak dimakmurkan warga sekitarnya. Padahal sudah jelas bahwa memakmurkan masjid termasuk ketaatan, dan berkumpul nya warga shalat berjamaah di masjid tersebut merupakan sikap saling tolong menolong dalam kebaikan dan takwa yang Allah perintahkan dalam firman-Nya,
وَتَعَاوَنُواعَلَي الْبِرَّوَالتَّقْوَي
“dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan)kebajikan dan takwa” (Al Maidah :2)
2) membuat imam masjid dan jamaah masjid lainnya jadi sedih dan buruk sangka. Ia akan bertanya dalam hatinya, mengapa si fulan itu lebih senang shalat ditempat lainnya? Lalu muncul buruk sangka dalam hatinya.

Ibnu Qudamah menyatakan,”Bila dalam berjamaah tidak dimasjid terdekat dapat membuat sedih sang imam atau jamaahnya, maka menghibur hati mereka lebih utama.”
mungkin ada yg bertanya: masjid dekat rumah tarawih pakai shalawatan di sela2 sholat tp tidak berisik,ada juga masjid sunnah jauh tapi berisik,gmn?
jawab:fahamilah inti ibadah di masjid adalah sholatnya.soal di masjid itu ada puji2an/solawatan,maka itu urusan mereka,yg penting ketika sholat gimana,merusak tuma'ninah/kekhusuan atau tidak.
kalo tidak maka HUKUM ASALNYA ADALAH JAMAAH DI MASJID TERDEKAT LEBIH UTAMA

Tidak ada komentar: