قال مالك: لا، والله حتى يصيب الحق، ما الحق إلا واحد، قولان مختلفان يكونان صوابًا جميعًا؟ ما الحق والصواب إلا واحد. Imam Malik berkata “Tidak,demi Allah, hingga ia mengambil yang benar. Kebenaran itu hanya satu. Dua pendapat yang berbeda tidak mungkin keduanya benar, sekali lagi kebenaran itu hanya satu
Jumat, 14 Februari 2014
subhat ahmad sarwat seputar taqlid
dia berkata : Para ulama yang sudah sampai level mujtahid sekalipun, kadang dalam kondisi tertentu lebih memilih untuk bertaqlid kepada imam lain. Itu berarti tidak selamanya taqlid itu haram.
Mari kita dengarkan perkataan Al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah. Beliau sesungguhnya seorang mujtahid mutlaq mustaqil, tetapi dalam beberapa hal ternyata masih bertaqlid.
إِذَا سُئِلْتُ عَنْ مَسْأَلَةٍ لَمْ أَعْرِفْ فِيهَا خَبَرًا أَفْتَيْتُ فِيهَا بِقَوْلِ الشَّافِعِيِّ لأَنَّهُ إِمَامٌ عَالِمٌ مِنْ قُرَيْشٍ
Bila Aku ditanya tentang masalah yang aku tidak tahu dalilnya, maka aku berfatwa dengan menggunakan perkataan Asy-Syafi'i. Karena beliau seorang alim dari kalangan Quraisy.
Ungkapan Al-Imam Ahmad di atas bisa kita baca dalam kitab Mathalib Ulin Nuha fi Syarhi Ghayatil Muntaha jilid 6 halaman 448. Yang dimaksud dengan 'tidak tahu dalilnya' adalah bahwa Imam Ahmad tidak menemukan nash hadits, baik marfu atau yang mauquf. Dan saat itu beliau malah bertaqlid kepada guru beliau sendiri, yaitu Al-Imam Asy-Syafi'i rahimahullah.
jawaban : itulah jadinya kalau membaca kitab sepotong2,mengambil enak doang gak peduli latar belakang kenapa ucapan itu terlontar...
والتقليد إنما هو لمن لم يكن قادرا على الاجتهاد ، أو كان قادرا عليه لكن لم يجد الوقت لذلك ، فهي حال ضرورة كما قال ابن القيم . وقد أفتى الإمام أحمد بقول الشافعي ، وقال : إذا سئلت عن مسألة لم أعرف فيها خبرا أفتيت فيها بقول الشافعي ، لأنه إمام عالم من قريش ، وقد قال النبي صلى الله عليه وسلم : « لا تسبوا قريشا ، فإن عالمها يملأ طباق الأرض علما
dan taqlid itu hanya diperuntukkan bagi yang tidak ada kemampuan ijtihad atau mampu tapi gak ada waktu lg untuk muthola'ah yaitu di waktu darurat seperti dikatakan ibnu qoyyim,dan telahdifatwakan imam ahmad dg perkataan syafi'i,dimana beliau berkata :Bila Aku ditanya tentang masalah yang aku tidak tahu dalilnya, maka aku berfatwa dengan menggunakan perkataan Asy-Syafi'i. Karena beliau seorang alim dari kalangan Quraisy.dan atas dasar hadits nabi:jangan kau cela quraisy,karena ilmunya memenuhi seantero bumi.
ini senada dg riwayat ahmad ibn hambal yg lain
وقال أحمد : لا تقلدني ، ولا تقلد مالكا
ولا الثوري ، ولا الأوزاعي ، وخذ من حيث أخذوا .
artinya;imam ahmad berkata jangan kalian taqlid kepadaku dan jangan juga taqlid kepada malik dan tsauri dan auza'i akan tetapi ambillah dari mana mereka telah mengambil.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar