Jumat, 03 Februari 2017

Hukum berkata: Allah Maha Segalanya


Kita bisa memahami, kata ‘segalanya’ bermakna umum. Artinya bisa berarti baik atau berarti buruk.

Karena itu, kata segalanya atau segala sesuatu, umumnya dikembalikan kepada makhluk. Sehingga, jika disandarkan kepada Allah, kata ini harus menjadi objek.

Dan itulah yang Allah ajarkan dalam al-Quran. Kita banyak menjumpai ayat,

إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu..”

Dalam al-Quran, kalimat ini Allah sebutkan sebanyak 33 kali.

Anda bisa perhatikan, segala sesuatu dalam ayat itu menjadi objek atas Maha Kuasanya Allah.

Kita juga sering mendengar,

وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu..

Kalimat ini juga banyak dalam al-Quran. Dan anda bisa perhatikan, kata sesuatu di situ sebagai objek.

Demikian juga kalimat,

وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ مُحِيطًا

Allah Maha Meliputi segala sesuatu.

Karena itu yang tepat, kita tidak mengatakan Allah Maha Segalanya. Tapi kita mengatakan, “Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” atau “Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” sesuai dengan konteks pembicaraan.

Tidak ada komentar: